Pasuruan - Sikap ambigu Aparat dalam menegakkan aturan protokol pencegahan covid-19 terus mendapatkan kritik tajam dari element masyarakat. Hal tersebut imbas dari beberapa kejadian yang membingungkan publik terkait dengan sikap aparat yang dinilai menerapkan standar ganda.
Kritik keras itu disampaikan oleh Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Bangil (PC GP Ansor Bangil). Melalui Ketua PC GP Ansor Bangil H. Saad Muafi, SH, Organisasi Badan Otonom Pemuda Nahdlatul Ulama tersebut menilai akhir-akhir ini Aparat terus membuat kebijakan yang tidak konsisten dalam pencegahan sebaran Covid-19.
PC. GP Ansor Bangil secara resmi meminta kepada aparat khususnya Kepolisian untuk Mempunyai SOP yg jelas tentang physical distancing. Sehingga masyarakat menilai ada keseriusan aparat untuk menegakkan aturan.
PC GP Ansor Bangil juga Meminta Polri untuk tegas dalam melarang orang yang membuat acara yang sifatnya mengumpulkan masa. Terlebih pada moment Hari Raya Idul Fitri seperti Acara Halal Bihalal.
"Kami meminta aparat khususnya Kepolisian untuk bertindak tegas. Urusan Covid-19 ini tentang keselamatan hajat hidup orang banyak. Jangan sampai aparat tunduk pada tekanan massa dan dogma sehingga dengan mudah mentolerir aturan yang harusnya ditegakkan" Tegas Aktivis Ansor yang Akrab disapa Gus Afi itu.
Lebih lanjut Gus Afi juga menilai bahwa kepatuhan masyarakat dalam tegaknya protokol pencegahan covid-19 sepenuhnya bergantung dari sikap tegas dan konsisten Aparatur Pemerintah.
"Jangan lagi terulang kebijakan cacat moral dan abai pada aspek keadilan dimana UKM misalnya diobrak dan dibubarkan sedangkan Mall dibiarkan terbuka lebar" Tandasnya.
"Acara Hajatan nikah dilarang sementara agenda Halal bihalal yang mendatangkan banyak orang bahkan dari luar kota akan diijinkan, kami minta konsistensi penegakan aturan" Jelas Gus Afi di Markas besar Ansor Bangil (23/05).
PC. GP Ansor Bangil juga menghimbau kepada seluruh Kadernya untuk tidak mudik dan mengadakan acara yang mendatangkan kerumunan massa seperti halal bihalal. Hal ini menurut Gus Afi dilakukan sebagai upaya bersama mencegah sebaran covid-19 di Pasuruan.
"Jawa Timur lonjakan pasien positif Covid19 sangat mengkhawatirkan, Kita minta aparat tegas dalam menegakkan aturan. Jika tidak mampu bertindak tegas lebih baik lepas saja aturan Physical Distancing sekalian. Aspek Keadilan itu mutlak" Pungkasnya(GNN Patner)
Kritik keras itu disampaikan oleh Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Bangil (PC GP Ansor Bangil). Melalui Ketua PC GP Ansor Bangil H. Saad Muafi, SH, Organisasi Badan Otonom Pemuda Nahdlatul Ulama tersebut menilai akhir-akhir ini Aparat terus membuat kebijakan yang tidak konsisten dalam pencegahan sebaran Covid-19.
PC. GP Ansor Bangil secara resmi meminta kepada aparat khususnya Kepolisian untuk Mempunyai SOP yg jelas tentang physical distancing. Sehingga masyarakat menilai ada keseriusan aparat untuk menegakkan aturan.
PC GP Ansor Bangil juga Meminta Polri untuk tegas dalam melarang orang yang membuat acara yang sifatnya mengumpulkan masa. Terlebih pada moment Hari Raya Idul Fitri seperti Acara Halal Bihalal.
"Kami meminta aparat khususnya Kepolisian untuk bertindak tegas. Urusan Covid-19 ini tentang keselamatan hajat hidup orang banyak. Jangan sampai aparat tunduk pada tekanan massa dan dogma sehingga dengan mudah mentolerir aturan yang harusnya ditegakkan" Tegas Aktivis Ansor yang Akrab disapa Gus Afi itu.
Lebih lanjut Gus Afi juga menilai bahwa kepatuhan masyarakat dalam tegaknya protokol pencegahan covid-19 sepenuhnya bergantung dari sikap tegas dan konsisten Aparatur Pemerintah.
"Jangan lagi terulang kebijakan cacat moral dan abai pada aspek keadilan dimana UKM misalnya diobrak dan dibubarkan sedangkan Mall dibiarkan terbuka lebar" Tandasnya.
"Acara Hajatan nikah dilarang sementara agenda Halal bihalal yang mendatangkan banyak orang bahkan dari luar kota akan diijinkan, kami minta konsistensi penegakan aturan" Jelas Gus Afi di Markas besar Ansor Bangil (23/05).
PC. GP Ansor Bangil juga menghimbau kepada seluruh Kadernya untuk tidak mudik dan mengadakan acara yang mendatangkan kerumunan massa seperti halal bihalal. Hal ini menurut Gus Afi dilakukan sebagai upaya bersama mencegah sebaran covid-19 di Pasuruan.
"Jawa Timur lonjakan pasien positif Covid19 sangat mengkhawatirkan, Kita minta aparat tegas dalam menegakkan aturan. Jika tidak mampu bertindak tegas lebih baik lepas saja aturan Physical Distancing sekalian. Aspek Keadilan itu mutlak" Pungkasnya(GNN Patner)