Bojonegoro, gerbangnusantaranews.com - Sebanyak 1.300 calon jamaah haji (CJH) Bojonegoro dipastikan batal berangkat ke tanah suci tahun 2020 ini. Kepastian itu menyusul adanya keputusan Menteri Agama Agama RI Nomor 494 Tahun 2020,
untuk tidak membarangkatkan jamaah haji ke Arab Saudi. Keputusan penmbatalan pemberangkatan ibadah Haji tahun ini berlaku untuk seluruh Warga Negara Indonesia tanpa terkecuali.
Terlebih lagi, pandemi Covid-19 masih melanda hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.
"Ini sebagai upaya pemerintah dalam menjamin keselamatan dari risiko jamaah haji agar terhindar dari Covid-19, bahkan pembatalan pemberangkatan itu," ujar Kepala Kemenag Bojonegoro, M Syamsuri, Selasa (2/6/2020).
Syamsuri memaklumi pembatalan keberangkatan haji tahun ini karena untuk kepentingan lebih besar untuk menjamin keselamataan warganya dari resiko penularan Covid-19.
Sekalipun pemerintah telah berupaya menyiapkan penyelenggaraan haji. "Ini keputusan terbaik bagi semua," tegasnya.
Ia mengimbau kepada CJH yang sudah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk tidak khawatir karena uang yang sudah terlanjur dibayarkan akan dikelola langsung oleh Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).
"Para jamaah bisa mengambil kembali uangnya kapanpun," pungkasnya.
Sebelumnya terdapat jumlah CJH Bojonegoro sebanyak 1.320 orang, namun dalam perjalanannya 20 orang mengundurkan diri karena berbagai alasan.
Biaya haji tahun 2020 Rp 37 juta per oranf. Ada kenaikan dibanding tahun 2019 Rp 35 juta, sesuai dengan kurs dolar. (dmw GNN)
untuk tidak membarangkatkan jamaah haji ke Arab Saudi. Keputusan penmbatalan pemberangkatan ibadah Haji tahun ini berlaku untuk seluruh Warga Negara Indonesia tanpa terkecuali.
Terlebih lagi, pandemi Covid-19 masih melanda hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi.
"Ini sebagai upaya pemerintah dalam menjamin keselamatan dari risiko jamaah haji agar terhindar dari Covid-19, bahkan pembatalan pemberangkatan itu," ujar Kepala Kemenag Bojonegoro, M Syamsuri, Selasa (2/6/2020).
Syamsuri memaklumi pembatalan keberangkatan haji tahun ini karena untuk kepentingan lebih besar untuk menjamin keselamataan warganya dari resiko penularan Covid-19.
Sekalipun pemerintah telah berupaya menyiapkan penyelenggaraan haji. "Ini keputusan terbaik bagi semua," tegasnya.
Ia mengimbau kepada CJH yang sudah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk tidak khawatir karena uang yang sudah terlanjur dibayarkan akan dikelola langsung oleh Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).
"Para jamaah bisa mengambil kembali uangnya kapanpun," pungkasnya.
Sebelumnya terdapat jumlah CJH Bojonegoro sebanyak 1.320 orang, namun dalam perjalanannya 20 orang mengundurkan diri karena berbagai alasan.
Biaya haji tahun 2020 Rp 37 juta per oranf. Ada kenaikan dibanding tahun 2019 Rp 35 juta, sesuai dengan kurs dolar. (dmw GNN)