Peresmian gedung yang telah direnovasi selama kurang lebih 8 bulan tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Ketua PMI Kabupaten Lamongan, Agus Suyanto mengatakan gedung baru PMI tersebut telah memenuhi standar PMI pusat.
Agus berharap tahun 2021 mendatang , antara gedung dan peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan darah sudah dapat memadai, sehingga kinerja PMI Lamongan dalam melayani dan membantu masyarakat dapat lebih baik lagi.
Pada kesempatan tersebut Bupati Fadeli berharap agar kedepannya Lamongan dapat memenuhi kebutuhan darah tidak hanya 80 persen, namun 100 persen, bahkan surplus. Bupati juga menargetkan kantong darah pertahun dari 14 ribu dapat mencapai 20 ribu pertahun.
“Kualitas darah di sini harus benar-benar kualitas darah yang bagus. Kebersamaan dan kekompakan pengurus juga harus dijaga, agar dapat terus melayani masyarakat dengan baik,” ujar Fadeli.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Manajer Kualitas PMI Lamongan, Eko Harijono, pada tahun 2019 dilaporkan jumlah pendonor darah di PMI Lamongan mencapai 14.996 kantong darah selama satu tahun, dengan rata-rata pendonor 1.249 kantong perbulan, atau rata-rata 41 kantong perhari. Sedangkan jumlah permintaan darah dalam tahun 2019 mencapai 17.126 kantong, dengan rata-rata kebutuhan 1.427 kantong perbulan, atau rata-rata 47 kantong perhari.
Pada tahun 2020, dalam rentan waktu 8 bulan (Januari-Agustus) jumlah pendonor mencapai 9.983 kantong, rata-rata 1.247 perbulan, atau 41 kantong perhari. Dengan jumlah pemakaian darah 9.261 kantong, rata-rata 1.157 perbulan atau rata-rata 38 kantong perhari. Hampir 80 persen kebutuhan darah dapat terpenuhi dari PMI Kabupaten Lamongan.
Pendonor darah akan melalui tahap skrining seperti pada umumnya, hanya saja ditambah dengan pengukuran suhu badan.
Menurut Kepala UTD (Unit Transfusi Darah) PMI Lamongan, dr. Murod, masyarakat yang hendak mendonorkan darah tidak perlu merasa khawatir, karena covid-19 tidak menular melalui darah.( Abq - dmw )