Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro menggelar Pelatihan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) guna membahas keamanan pangan bagi pelaku kuliner di Kabupaten Bojonegoro.
Acara dgelar di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, senin (16/11/2020).
Prinsip pengolahan makanan sangat penting diperhatikan, terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi Covid 19. Untuk itu para pelaku industri kuliner perlu mengetahui dan menerapkan perilaku sehat dan aman saat mengolah dan menyajikan makanan uninntuk diperjualbelikan.
Kepala Dinkes Bojonegoro, Ani Pujiningrum mengatakan masyarakat dan para pelaku usaha khususnya bidang kuliner perlu mengetahui langkah aman dalam mengolah dan menyajikan makanan. Salah satunya dengan langkah 3B yaitu bebas dari bahaya fisika, bahaya kimia, bahaya biologi.
“Langkah ini harus ditekankan untuk menjamin bersihnya makanan yang beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat. Hindari mengolah makanan didekat tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang penyakit dan perhatikan asupan dan bahan-bahan yang digunakan dalam olahan,” terangnya.
Kegiatan ini lanjut Kepala Dinkes, bertujuan untuk menurunkan tingkat penyebaran penyakit melalui makanan dan mencegah penularan penyakit di lingkungan masyarakat.
"Selalu perhatikan kebersihan penjamah makanan dan hindari bahan-bahan masakan yang berbahaya," ujarnya.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengatakan masyarakat saat ini lebih gemar mengonsumsi makanan yang dijual oleh pedagang. Cara ini dinilai lebih praktis dan cepat. Bupati menghimbau para pelaku kuliner untuk lebih memperhatikan bahan olahan dan kebersihan tempat pengolahan serta memperhatikan packaging atau pengemasan makanan tersebut.
"Mari mengolah makanan dengan bahan yang sehat, kurangi makanan yang mengandung banyak hormon dan zat pewarna. Jangan abaikan protokol kesehatan pengolahan makanan terlebih lagi masih dalam situasi pandemi," tutur Bu'e, sapaan akrab Bupati.(Abq - AGS )