Kediri, GNN
Satu terobosan cerdas yakni Souvenir dengan konsep go green atau ramah lingkungan, memiliki pangsa pasar yang menjanjikan. Tidak hanya di pasar lokal, bahkan nasional hingga Eropa dan Australia.
Hal ini bisa diwujudkan, salahsatu contohnya souvenir biji bijian maupun aneka kayu daur ulang, yang dikemas sedemikian rupa, sehingga tidak merusak lingkungan, bahkan mengajak orang untuk menanam.
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang membaca peluang ini adalah Caraka Bumi asal Kediri, Jawa Timur. Hilda, selaku pemilik UMKM mengungkapkan, souvenirnya beraneka ragam.
"Produknya itu beraneka macam, tapi semuanya prinsipnya itu bebas plastik, ramah lingkungan, sama daur ulang, menjadi macam-macam," ujarnya, Selasa (1/3/2022).
Beberapa bentuk souvenir tersebut antara lain, berupa tanaman mini, biji bijian sayuran, buah buahan hingga kacang kacangan. Yang itu bisa ditanam kembali, lalu dikemas dalam wadah kaca disertai dengan pupuk.
"Kalau untuk pasarnya itu Alhamdulillah sudah menyebar dari Aceh sampai Papua, sudah banyak pesanan dari sana. Kemudian ada juga yang orang dari luar negeri, ada dari Malaysia, Perancis sama Australi," imbuhnya.
Bisa dibilang, omset bisnis souvenir biji tanaman maupun daur ulang kayu ini bukan kaleng kaleng. Hilda mengaku, sebulan bisa mencapai Rp 30 juta. Meski sempat merosot saat pandemi setahun lalu, namun kini sudah mulai bergeliat kembali.
"Pandemi sendiri kita ada inovasi, workshop untuk anak-anak sekolah, jadi selama ini bisa bertahan. Dan bahkan setelah pandemi sudah membaik, ini malah semakin banyak omsetnya," akunya.
Semakin banyaknya acara acara seperti pernikahan, acara perkantoran maupun pertemuan, yang membuat omset souvenir Caraka Bumi semakin.
Untuk harganya sendiri relatif terjangkau, jenis souvenir biji bijian, dijual seharga Rp 2.000 - Rp 25.000. Sedangkan untuk hampers atau kemasan paket, dijual seharga Rp 70.000 - Rp 300.000.(jnr/red)