MADIUN, GNN
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Mujahir Efendy, berkunjung ke Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Hal ini untuk melakukan dialog bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami, dan Tim Pendamping Stunting wilayah Kabupaten Madiun yang didampingi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, Jumat (11/3/2022).
Dalam forum ini, Ahmad Dawami mengajak seluruh kepala OPD, Forkompinda dan sektor lain yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting untuk menunjukkan komitmen kabupaten Madiun dalam aksi penurunan stunting. Kepada Mujahir Efendy, Ahmad Dawami, menyampaikan bahwa kesuksesan penurunan stunting di Kabupaten Madiun tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektor.
"Pada tahun 2024, pak presiden menargetkan angka stunting nasional yaitu 14%. Perlu kami laporkan kepada pak Menko kalau pada tahun 2019 stunting di Madiun masih 24,94%, namun di tahun 2021 sudah menjadi 15,9%. Dan kita masih ada waktu sampai tahun 2024, sehingga tetap kita jaga semangat kita agar kita bisa membuktikan bahwa penurunan stunting yang diinginkan pak Presiden ini bisa kita capai," ungkap Ahmad Dawani.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, mengatakan, seperti yang sudah dilakukan oleh Ahmad Dawani di Kabupaten Madiun, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur selain membetuk Tim Pendamping Keluarga, juga telah menggandeng lintas sektor serta membuat beberapa inovasi untuk mencapai target 14% di tahun 2024. Yang terbaru, BKKBN Jatim telah membentuk konsorsium dari Perguruan Tinggi yang akan mendampingi 18 wilayah di Provinsi Jawa Timur.
"Di level provinsi, BKKBN Jatim juga telah membentuk tim ahli dari unsur perguruan tinggi dan kita siap mendampingi 18 wilayah Kabupaten Kota dengan irisan kriteria prevalensi stunting, AKI dan AKB tinggi, serta daerah yang termasuk dalam kemiskinan ekstrim," ungkap Bu Erna.
Dalam dialognya, Mujahir Efendy, berharap, setelah Presiden menerbitkan Perpres No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan BKKBN diberi mandat untuk menjadi ketua aksi tersebut, kita semua bisa bergerak bersama untuk memperbaiki SDM generasi selanjutnya.
Indonesia menjadi negara yang kurang maju karena sebagian SDM masyarakat Indonesia saat ini, dulunya adalah mantan stunting.
"Pak Presiden sangat ingin menurunkan stunting itu karena Beliau berharap pada tahun 2045 anak-anak kita bisa menjadi SDM yang tangguh. Karena hanya itu cara agar negara kita bisa berkompetisi dengan negara lain dan menjadi bangsa yang besar, "ujar Mujahir Efendy.
Dialog di Pendopo Kantor Kecamatan Mejayan siang kali ini telah menyepakati satu hal yaitu semua yang hadir di forum ini memiliki visi yang sama untuk terus menggugah semangat semua sektor terkait dan ikut dalam aksi percepatan penurunan stunting, baik di Wilayah Kabupaten Madiun maupun di Indonesia.(kj/red)