GRESIK, GNN
Minggu terakhir Bulan Maret, kembali dilaksanakan agenda rutin kegiatan _Ngantor Di Desa_ oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, dimana kali ini giliran Kecamatan Menganti yang menjadi tuan rumah.
Kecamatan Menganti yang berbatasan dengan Kota Surabaya di sebelah timur ini melingkupi sebanyak 22 desa, dan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Gresik dengan jumlah penduduk 144.028 menurut data BPS tahun 2020.
Mengawali kegiatan _Ngantor Di Desa_ , Kamis (31/03), Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengunjungi UMKM produksi tahu Sumber Makmur milik Hj. Iswati di Desa Boteng yang berproduksi sejak tahun 2011.
Tidak hanya menyuplai di daerah Gresik, tahu hasil produksi Hj. Iswati ini juga memasarkan hasil produksinya hingga ke Kota Surabaya, Sidoarjo dan wilayah Madura. Untuk operasi sehari-hari, UMKM Tahu Sumber Makmur milik Hj. Iswati ini menyerap 60 tenaga kerja yang memproduksi ratusan tahu setiap harinya.
Selanjutnya, Wabup bergeser ke UMKM kerajinan rotan di Desa Gadingwatu yang sudah berjalan sejak 20 tahun lebih, dan saat ini dikelola oleh generasi kedua.
"Menjelang Idul Fitri seperti saat ini, kenaikan omsetnya hingga mencapai 30-40%. Daerah pemasarannya tersebar dari Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Jember, Solo, dan tentunya Surabaya," ujar H. Eko, generasi kedua pelaku UMKM kerajinan rotan.
Dari dua UMKM yang dikunjungi, Wabup melakukan diskusi dengan masing-masing pelaku UMKM untuk diketahui apa saja permasalahan yang dihadapi dan apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk mereka. Dari diskusi _gayeng_ bersama Wabup dapat ditarik satu benang merah dimana situasi pandemi Covid-19 menyebabkan dampak penurunan omset yang luar biasa dan patut disyukuri bahwa seiring dengan menurunnya pandemi Covid-19 omset bisa kembali meningkat.
Kegiatan berlanjut ke balai desa Gadingwatu, untuk kegiatan launching Sistem Informasi Desa (SID) dan diskusi bersama masyarakat dan kepala desa beserta perangkat desa se-Kecamatan Menganti.
Dalam sambutannya, Wabup menjelaskan fokus pembangunan Kabupaten Gresik ditahun-tahun yang akan datang adalah perbaikan infrastruktur, penanganan banjir dan pengentasan kemiskinan.
"Kita dari Kabupaten Gresik berusaha untuk meminimalisir banjir dari Kali Lamong yang juga terjadi di Desa Gadingwatu. Disampaikam oleh teman-teman dari dewan bahwa untuk tahun ini sudah dianggarkan puluhan milyar untuk penanganan Kali Lamong ini," ujar Wabup.
Dalam sesi diskusi, jajaran kepala desa dan perangkatnya berkesempatan menyampaikan _uneg-unegnya_ langsung kepada Wabup yang dalam kesempatan ini didampingi oleh Wakil DPRD Gresik Mujid Riduan, Anggota DPRD Gresik Wongso Negoro dan Moh. Nasir. Dari jajaran Pemerintah Kabupaten Gresik, hadir Asisten I Sekda Gresik Suyono, Asisten III Sekda Gresik Abu Hassan, Staf Ahli Kab. Gresik Malahatul Fardah, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Gresik Ninik Asrukin, Kadis PUPR Gresik Ahmad Hadi, dan Camat Menganti Sujarto bersama Danramil dan Kapolsek Menganti.
Kepala Desa Pranti, salah satu hadirin yang memanfaatkan kesempatan diskusi ini mengutarakan terkait masalah infrastruktur di wilayahnya yang kondisinya kurang mendukung pergerakan ekonomi dan mobilitas masyarakat. Ia juga menyampaikan masih adanya praktek rentenir yang merugikan masyarakat, apalagi disaat pandemi kemarin dimana penghasilan menurun dan kebutuhan terus berjalan.
Menanggapi hal tersebut, Wabup langsung tanggap dan memberikan penjelasan bahwa dirinya bersama pak bupati sudah mencatat masalah tersebut dan berkomitmen bahwa di tahun 2024 nanti kondisi infrastruktur di Kabupaten Gresik sudah bagus.
"Ini kita anggarkan terus untum infrastruktur jalan, utamanya di wilayah Gresik selatan. Dengan adanya bapak-bapak anggota dewan yang hadir saat ini juga nantinya pasti akan dibantu untuk bisa diselesaikan bersama-sama," pungkas Wabup.
Terkait praktik rentenir, Wabup menjelaskan bahwa Bank Gresik sudah memiliki jawaban atas fenomena tersebut, yaitu kredit tanpa agunan bagi para pelaku usaha. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat bisa mendapat pinjaman dengan bunga rendah dan tanpa jaminan.
Terkait SID yang di launching hari ini, Wabup berharap dengan SID bisa mendukung pemerintah Kabupaten Gresik dalam mempercepat pelayanan kepada masyarakat lantaran pelayanannya cukup dilakukan di desa. Adapun beberapa pelayanan melalui SID antara lain pembuatan surat pengantar, keterangan penduduk, biodata penduduk, ket. pindah penduduk, ket. jual-beli, pengantar SKCK, ket. KTP dalam proses, beda identitas, ket. kurang mampu, keterangan izin keramaian, surat kehilangan dan ket. usaha.
"Ini menjadi kegiatan yang selalu bisa kita lakukan di seluruh desa di Kabupaten Gresik dan semoga ini membantu masyarakat. Selain itu, saya mohon bantuan dari teman-teman kepala desa dalam hal pendataan agar dibantu sepenuhnya, sehungga nanti teman-teman dari Dinsos tidak mengalami kesulitan dalam memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan," ungkapnya.
Selepas balai desa Gadingwatu, Wabup beserta rombongan bergeser menuju Desa Pelemwatu. Disini Wabup meresmikan pembukaan wisata telaga Pelemwatu yang diprakarsai oleh BUMDes setempat.
Wabup memberikan apresiasi atas inisiatif dari pihak desa dab BUMDes, harapannya dengan dibukanya wisata telaga ini bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan juga memberikan pilihan baru bagi masyarakat yang ingin melepas penat.
Kegiatan _Ngantor Di Desa_ kali ini juga sekaligus "acara perpisahan" bagi Camat Menganti Sujarto yang besok sudah memasuki masa pensiun setelah berdinas sejak tahun 1993 sebagai ASN. Dalam kesempatan ini, Wabup mewakili pemerintah Kabupaten Gresik mengucapkan terima kasih atas semua jerih payah yang dilakukan Camat Sujarto untuk masyarakat. (nnd/red)