Malang, GNN
Youth Moslem Fashion Style (YMFS) 2022 yang digelar di Taman Krida Budaya Kota Malang, secara resmi dibuka Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Wahid Wahyudi, pada hari Sabtu (5/3/2022) malam.
Sekdaprov Wahid Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan, sebelum pandemi, atau pada 2019 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur itu mencapai 5,502% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,02%
Meski mengalami penurunan akibat pandemi Covid -19 namun penurunan ekonomi Jatim minus 2,37% sementara nasional minus 2,07%. "Alhamdulillah saat ini Jawa Timur sudah bangkit nasional pun bangkit sekarang pertumbuhan ekonomi kita di tahun 20021 kemarin mencapai 3, 57% nasional 3,69% optimis Jatim bangkit," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sekdaprov mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang menginisiasi Youth Moslem Fashion Style untuk kali kedua." Dengan kegiatan ini, Disbudpar ikut menggairahkan perekonomian Jawa Timur dengan melaksanakan.
"Harapkan kami apa yang ditampilkan malam ini, akan disambut buyer-buyar di dunia fashion yang berasal bukan hanya dari Jatim saja tetapi di seluruh Indonesia," harapnya.
Lebih lanjut dikatakan, Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, sehingga di dalam dunia fashion busana muslim, maka pasar dalam negeri punya peluang besar.
"Muslim Jawa Timur tingkat siswa SMA, SMK, berjumlah 1,2 juta, itu belum pondok pesantren, Madrasah, dan Aliyah. "Pangsa pasar lokal kita saja sudah sangat besar," katanya.
Dikatakannya, banyak yang memproyeksikan bahwa Indonesia memiliki potensi ekspor fashion muslim terbesar di antara 57 negara yang tergabung dalam organisasi kerjasama negara-negara Islam dunia.
"Saat ini kalau kita lihat ekspor fashion muslim data Kementerian Perdagangan baru sekitar 4% pakaian muslim dari total garmen yang diekspor. Kita bisa menjadi pengekspor fashion muslim terbesar di dunia," imbuhnya.
Sekdaprov jugaberharap, event menggairahkan produk fashion muslim sekaligus menggairahkan pasar produk-produk fashion muslim di Jawa Timur. Dari 2149 sekolah di Jatim, ada 238 sekolah SMK yang memiliki jurusan Tata busana Oleh karena itu kedepan ia berharap event-event seperti ini melibatkan SMK yang memiliki jurusan Tata busana, sehingga ada kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia realitas yang telah dilakukan para desainer.
"Saya selalu menekan kepada kepala sekolah SMK , jangan bangun siswa hanya bermental untuk menjadi karyawan tapi bangunlah para siswa bermental juragan untuk menjadi star up baru dan itu akan sangat bagus apabila dilibatkan di dalam semua event-event fashion, baik itu fashion muslim maupun berbagai event lainnya," tuturnya.(kj/red)