Bulan Suci Ramadhan adalah momen yang istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan Keimanan serta mengimplementasikan ibadah secara personal maupun kolektif, hal ini seperti ysng dilakukan oleh GEPAL (Gerakan Penolak Lupa) dengan menyelenggarakan aksi dengan berbagi takjil berkarakter didepan kantor DPRD Gresik. Kamis (21/04/2022).
GEPAL yang notabene adalah sebuah organisasi yang selalu inten dan peka dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat serta aktif dalam melakukan kontrol sosial pada birokrasi ini, menggunakan momen bagi takjil berkarakter sebagai sarana menyampaikan orasi (menyuarakan) terkait kondisi terkini khususnya mahal dan langkahnya minyak goreng serta melambungnya harga BBM yang menyebabkan kehidupan semakin memprihatinkan.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh GEPAL secara kompak dipimpin oleh Gus Safik Udin (Ketua), Gus Wahab (sekjen), bersama ratusan anggota lainya yakni :
1. Mendorong pemerintah untuk menstabilkan harga BBM jenis Pertamax dan menjamin ketersediaan stock BBM jenis pertalite bagi masyarakat kelas menengah kebawah di berbagai daerah dengan harga terjangkau.
2. Mendorong Pemerintah untuk mengstabilkan harga Minyak Goreng agar terjangkau untuk seluruh kalangan masyarakat.
3. Meminta kepada pemerintah untuk mengambil langkah cepat guna
mengstabilkan kenaikan kebutuhan pokok.
4. Mencabut kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 Persen menjadi 11 persen, karena akan semakin membebani ekonomi masyarakat yang telah tertekan dan terpuruk selama ini akibat Pandemi Covid-19.
5. Mendorong Pemerintahan Kabupaten Gresik agar Melaksanakan Janji Politik yang tertuang dalam Nawa Karsa, agar tidak hanya menjadi pepesan kosong.
6. Mendorong Pemerintahan Kabupaten Gresik, agar mempunyai regulasi yang melindungi tenaga kerja lokal (Lokal Conten), agar keberadaan industri di Kab. Gresik betul-betul bisa menyerap potensi lokal secara maximal.
7. Mendorong Pemerintahan Kabupaten Gresik agar melindungi potensi lokal yang berpotensi mendulang PAD Kab. Gresik, dengan melakukan penguatan dan pembinaan usaha, baik usaha mikro maupun usaha makro, baik yang bersifat produksi maupun yang bersifat jasa.
Acara berlangsung tertib dan damai sampai akhir aksi yakni bagi bagi tahlil.(WLO)
