Pemkab Trenggalek Gandeng PT. Maxxi Guna Tingkatkan Kesejahteraan Petani - Gerbang Nusantara News

13 April 2022

Pemkab Trenggalek Gandeng PT. Maxxi Guna Tingkatkan Kesejahteraan Petani

TRENGGALEK, GNN 

Keseriusan Pemkab Trenggalek, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan mewujudkan IP400 di daerahnya, sebagai langka kongkrit untuk mewujudkan recananya Pemkab Trenggalek akan menggandeng PT. Maxxi Tani Teknologi sebagai mitra petani. 

Dengan program IP400 yang merupakan inovasi dalam usaha tani guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan sehingga diharapkan bisa tanam dan panen 4 kali dalam setahun. 

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin pada kesempatan tersebut mencoba (mempraktekkan) beberapa alat pertanian modern yang dikembangkan oleh PT. Maxxi di areal persawahan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan. Kemudian menyaksikan penyemprotan pestisida menggunakan drone di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Rabu (12/4).

Usai mencoba Rotavator, alat menyeropai tracktor yang dipercaya handal di segala medan, kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin itu menyatakan, "Trenggalek memang ingin mewujudkan IP400 tapi benar-benar bertahap," ucapnya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan untuk mencapai IP400, "kita memerlukan teknologi, sehingga kerjasama dengan PT Maxxi adalah bagian dari solusinya, sebab bisa memfasilitasi, hingga saprodi-nya disediakan oleh perusahaan (PT) dan dipinjamkan kepada petani. Sampai mereka nanti mengambil produk dari petanin ini dengan harga yang baik. Karena diproyeksikan untuk menjadi beras premium," imbuhnya.

Sinergi, kolaborasi antara petani, dan swasta serta pemerintah ini menjadi satu platform baru di Trenggalek yang harapannya nanti bisa meningkatkan produktivitas, yang ujungnya pada peningkatan penghasilan.

Selain itu Ia juga mengingatkan kepada petani agar memiliki perhitungan yang matang, disamping itu kita juga harus menerapkan beberapa pertanian organik, atau pertanian campuran antara organik dan kimia yang berimbang, dengan ini juga diharapkan bisa mengurangi beban petani dari sisi produksi, karena kita tahu bahwa pupuk subsidi terbatas.

Saya berharap petani harus mengubah kebiasaan yang tidak baik sehingga  tidak sedikit-sedikit beli dan sedikit-sedikit hutang, sebab kalau tidak diubah kebiasaan buruk ini maka saat panen hasilnya minim, jadi mari kita berfikir dan berupaya bagaimana cara produksinya bisa murah kemudian produktifitasnya meningkat, dan kuncinya bagaimana kita bisa menerapkan pertanian kembali ke alam atau organik dikombinasikan dengan teknologi terkini.

Saat ini saya di Desa Kerjo ini ada alat Rotavator, ini hampir sama seperti traktor biasa, tapi lebih presisi dan lebih handal. Di lahan basah, kering, pengaturan kedalamannya juga bisa. Setelah ini kita akan ke Gandusari untuk menyemprot pestisida menggunakan Drone di sana, jelasnya

Dengan begini mampu mempermudah petani untuk bisa meningkatkan produktivitas, khususnya untuk menerapkan lahan yang luas antar Gapoktan. 

Perlu diketahui bahwa rencananya IP400 ini akan diterapkan pada 350 hektar lahan pertanian, dari total lahan yang ada seluas kurang lebih 13.000 hektar sawah. "Kita punya sekitar 13 ribu hektar sawah dan percobaannya sekitar 350 hektar yang tersebar di  beberapa desa dan beberapa kecamatan," tandasnya. (ags)


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda