Malang, GNN
Ini disampaikan Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat menghadiri kegiatan Sarasehan yang digelar di Universitas Brawijaya bertajuk 'Gagasan Kebangsaan dalam Kewargaan Inklusif dan Politik Kesejahteraan', Selasa (19/7/2022) sore.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan, desain Pemilu serentak tahun 2024 diyakini mampu menekan polarisasi yang terjadi antar peserta Pemilu maupun masyarakat luas. Bahkan KPU memastikan bahwa desain keserentakan Pemilu 2024 mendorong terciptanya Bhinneka Tunggal Ika.
"Hal tersebut menunjukkan adanya mekanisme saling membangun, mempertahankan dan menuju tujuan kita dalam bernegara,” kata Hasyim dalam keterangan tertulis di laman resmi dari KPU Jatim, Rabu (20/7/2022).
Kegiatan tersebut, turut dihadiri Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dan anggota DPR RI yaitu Djarot Syaiful Hidayat serta Willy Aditya. Selain itu, jajaran anggota KPU Provinsi Jawa Timur, Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota sekitar, serta jajaran civitas akademika.
Disisi lain dirinya berpendapat tak terlalu setuju jika Pemilu dipandang sebagai pesta demokrasi. Menurut Hasyim, dirinya lebih sepakat memaknai gelaran lima tahunan itu sebagai kerja demokrasi. KPU tidak bisa bekerja sendirian melainkan harus bekerja dengan berbagai pihak. Siapapun bisa ikut terlibat dalam menyelenggarakan demokrasi dan Pemilu.
"KPU adalah lembaga layanan yang bertugas melayani dan memanage orang yang sedang berkonflik. Oleh karena itu, KPU dan jajaran jangan sampai menjadi faktor penyebab konflik," jelasnya.
Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), Rahmat Bagja berpendapat serupa. Dia mempercayai jika pemilu inklusif sudah ada sejak dulu. (kj)