GRESIK, GNN gerbangnusantaranews.com
Pramuka Saka Bakti Husada yang saat ini bergerak di bidang kesehatan, merasa perlu untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya sebagai Pramuka Produktif.
Hal ini didasari atas keresahan para anggotanya yang merasa kurang maksimal dalam menjadi anggota Pramuka. Untuk itu Pramuka Saka Bakti Husada gelar Karang Pramitan untuk anggota se Kabupaten Gresik.
Kegiatan ini digelar di Pulau Bawean, tepatnya di Pantai Mumbul selama 3 hari. Diikuti oleh 32 Pamong Saka Bakti Husada dan 10 anggota dari Kwartir Cabang Gresik. Beberapa kegiatannya adalah Karang Pamitra dan bersih-bersih pantai di Pulau Gili Noko, Selasa (20/9/2022).
Dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang sekaligus Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Gresik, Ketua Majelis Pembimbing Satuan Pramuka Saka Bakti Husada Cabang Gresik Muhibatul Husnah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Abu Hasan, Camat Sangkapura Syamsul Arifin beserta Muspika, dan Kepala Desa Sidogedungbatu.
Dalam kesempatan ini, Ketua Majelis Pembimbing Satuan Pramuka Saka Bakti Husada Cabang Gresik Muhibatul Husnah menyampaikan, tujuan kegiatan kali ini sebagai media peningkatan mutu kualitas dan keterampilan dari Saka Bakti Husada.
"Tujuan yang diharapkan adalah meningkatkan mutu kualitas pelaksanaan program Saka Bakti Husada, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, persaudaraan, kualitas, serta komitmen Saka Bakti Husada, dan mengembangkan Pramuka produktif Saka Bakti Husada Kabupaten Gresik" katanya.
Berkaitan dengan kegiatan ini, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengapresiasi kegiatan kali ini. Pasalnya ini merupakan kegiatan Karang Pamitran yang pertama digelar oleh Kabupaten Gresik.
Disamping itu, Bu Min juga sempat sampaikan beberapa hal terkait stunting. Dimana stunting ini menjadi isu bersama yang patut diberikan perhatian lebih.
"Pada saat ini Pemkab Gresik diberikan tugas oleh pemerintah pusat untuk mencegah dan menurunkan stunting, kita sekarang ada di angka 23%" ucapnya.
Bu Min juga sudah sosialisasikan kepada warga sekitar tentang bagaimana menurunkan angka stunting. Menurutnya salah satu penyebab dari stunting adalah pernikahan dini, dimana ini akan bisa menyebabkan kondisi anak yang terlahir kurang sehat.
"Ini disini kita komitmen bersama kakak-kakak sekalian, yang dari bakti husada, kita bersama-sama menurunkan kasus stunting yang ada di Kabupaten Gresik ini yang masih cukup tinggi" tandasnya.
Bu Min juga berkomitmen untuk mengikuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang mana ingin menurunkan angka stunting dari yang awalnya 23% menjadi minimal 14% di 2024 mendatang.
Selain itu, Bu Min menekankan pada seluruh kakak-kakak bakti husada, untuk memperbaiki pelayanan yang ada di Puskesmas. Harapannya dengan pelayanan maksimal dapat memberikan feedback yang baik untuk masyarakat.
"Ketika bekerja di Puskesmas, ya harus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, tidak usah pilih-pilih". (tlh)