Gresik, GNN
Jumat 21 Oktober 2022 laju lalu lintas padat merayap. Pawai HSN (hari santri nasional) yang di selenggarakan oleh yayasan Ma'arif NU Benjeng dalam hal ini MI Ma'arif NU Nurul Ulum dan TK muslimat 61 serta KB muslimat 66 praktis memanjang penuhi jalanan.
Diawali dari grup drumband TK muslimat NU 61 serta disusul oleh barisan anak dan ibu wali murid TK maupun KB. Hampir 100 peserta berbaris rapi berjalan dari masjid Al mukhlasin menuju sekolah TK muslimat NU benjeng. Antusias peserta terlihat dari kibaran bendera yang mereka kibaskan bersama.
Kemudian ada lagi barisan dewan guru serta siswa-siswi MI Ma'arif NU Nurul ulum Bulurejo benjeng dari kelas 1 hingga kelas 6. Pawai MI Ma'arif ini diikuti sebanyak 260 peserta. Dewan guru bekerjasama dengan keamanan yakni Koramil benjeng mengatur lalu lintas agar dapat terlaksana lancar dan sukses.
Berbagai kreasi dan kreativitas nampak dari kostum yang digunakan. Menariknya ada warna kontras dalam barisan tersebut. Yakni pagar Nusa, salah satu ekskul yang di gandrungi siswa siswi masa kini.
Sebelum sampai di garis finish, masyarakat di kejutkan dengan aba-aba pemimpin grup pagar Nusa. Gerakan demi gerakan ditampilkan di jalan. Semua mata tertuju pada semangatnya. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa pelajar juga diajarkan untuk cinta tanah air serta menumbuhkan rasa bela negara sejak dini. (21/10/2022)
Selain pagar Nusa, ada pula gambaran wali songo yang di perankan oleh siswa terpilih. Mereka juga memakai kostum bak pak kyai yg mashyur. Dalam gayanya, mereka menyuguhkan potret wali yang sesungguhnya.
Seni samroh atau grup banjari putri juga mewarnai barisan pawai, dengan tentunya melantunkan sholawat badar khas pesantren selama perjalanan sampai finish. Lantunan sholawat yang mengiri pun di ikuti oleh semua peserta. Hal ini semakin menambah kearifan tradisi NU.
Abdul Malik SE., MM. kepala sekolah MI maarif NU Nurul Ulum Bulurejo benjeng juga menambahkan "Harapannya dengan HSN 2022 bisa menumbuhkan semangat bagi anak didik kami untuk selalu meneladani para tokoh-tokoh NU dan para santri dlm berjuang mempertahankan kemerdekaan. Sebagai generasi millenial mampu mengisi dan meneruskan perjuangan para tokoh-tokoh NU diera globalisasi dengan tetap mengedepankan Akhlakul Karimah berhaluan Ahlussunah wal jamaah an Nahdliyah". Jelasnya.(kf/hoo)