Mojokerto, GNN gerbangnusantaranews.com
Untuk mendukung program pemerintah mencapai swasembada pangan serta mengendalikan inflasi di Bumi Majapahit, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melakukan kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur (Jatim) di sektor pertanian.
Pelaksanaan kerjasama tersebut tertuang pada Nota Kesepakatan yang ditandatangani langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dengan Kepala BPTP Jatim, Dr. Atekan, yang dilaksanakan di smart room Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto, pada Kamis (12/1) pagi. Yang juga turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah, Kabag Pemerintahan, dan Kabag PKP Pemkab Mojokerto.
Dalam nota kesepakatan tersebut, terdapat kerjasama yang dilakukan Pemkab Mojokerto dengan BPTP Jatim terkait dengan penyediaan benih sumber Varietas Unggul Baru (VUB) Balitbangtan serta pembinaan dan pendampingan penangkaran benih kepada para petani di Bumi Majapahit.
Dalam sambutannya, Kepala BPTP Jatim, Dr. Atekan menjelaskan, dengan dilaksanakannya penandatanganan Nota Kesepakatan ini, dapat menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Mojokerto.
"Mudah-mudahan kedepannya diberikan kemudahan-kemudahan untuk bisa mengawal terkait pembangunan pertanian di Kabupaten Mojokerto," jelasnya.
Atekan juga menjelaskan, dalam pelaksanaan penandatanganan Nota Kesepakatan itu, memang difokuskan terhadap perbenihan, karena menurutnya, perbenihan sangat memegang peran penting dalam mengembangkan disektor pertanian.
"Artinya sumbernya dari benih, kalau benihnya kualitasnya tidak bagus, biarpun kita kasih pupuk dengan kualitas yang sangat baik, saya yakin kualitasnya akan tidak baik," jelasnya.
Terkait benih, lanjut Atekan, bahwa BPTP Jatim sudah memproduksi khususnya untuk benih dasar (BD atau FS) padi sedikitnya 18 Ton, dan Ia menilai sudah dapat memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Jadi kalau terkait benih padi untuk memenuhi yang ada di Kabupaten Mojokerto sebetulnya ini sudah lebih dari cukup untuk kelas FS," ujarnya.
Selain memproduksi benih dasar padi, saat ini BPTP Jatim juga fokus dalam mengembangkan sektor ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Terkait pengembangan ayam KUB, Atekan menilai, dapat dikembangkan bersama dengan Pemkab Mojokerto.
"Tentu nanti terkait dengan pendampingan kami juga punya tenaga ahli dibidang itu, sehingga kita bisa mengembangkan di kabupaten Mojokerto," ujarnya.
Sementara itu, terkait dilaksanakannya penandatanganan Nota Kesepakatan tersebut, Bupati Ikfina sangat mengapresiasi sebesar-besarnya telah dilakukan kerjasama ini. Ia menilai, komoditas utama di Bumi Majapahit adalah padi serta adanya pelatihan kepada para petani terhadap penangkaran benih padi dapat meningkatkan kualitas di sektor pertanian.
"Sehingga kemudian nanti harapannya adalah benih-benih padi yang ditanam oleh para petani adalah benih-benih padi yang berkualitas dengan teknik penangkarannya yang benar," ujarnya.
Selain itu, terdapat adanya pengembangan ayam KUB oleh BPTP Jatim, Bupati Ikfina juga sangat mendukung dengan dikembangkan ayam KUB tersebut. Ia juga mengatakan kedepannya BPTP Jatim bisa berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto, karena hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian APBN TA 2022, Dana Desa ditentukan penggunaannya dalam Program Ketahanan Pangan dan Hewani sebesar 20 persen.
"Sehingga aturan 20 persen ini akan bisa memberikan kemanfaatan yang lebih real jadi dapat mensupport ketahanan pangan yang betul-betul ada dampaknya. Jadi, ini akan memberikan pengaruh terhadap inflasi karena daging ayam dan telur masuk komoditi yang dipantau terus setiap hari karena memiliki komponen dalam menentukan angka inflasi," jelasnya.
Bupati Ikfina juga meminta Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto untuk bisa mencermati dan menindaklanjuti dari kerjasama yang telah dilakukan oleh Pemkab Mojokerto dengan BPTP Jatim, karena hal ini bisa memperbaiki dari sistem tanam padi yang dapat menjamin hasil panennya serta berdampak pada pengendalian inflasi di Bumi Majapahit.
Selain dapat mengendalikan inflasi, Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto berharap, dengan melakukan kerjasama ini dapat mewujudkan dunia pertanian di Bumi Majapahit akan semakin baik dan berkembang, serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para petani yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Mudah-mudahan kedepannya, kerjasama kita ini akan terjalin semakin baik dan memberikan manfaat yang semakin besar untuk masyarakat kabupaten Mojokerto," pungkasnya.(hd)