Menyikapi kasus kekerasan di lembaga pendidikan keagamaan menjadi catatan, perlu peningkatan monitoring penyelenggaraan pendidikan baik kegamaan, non keagamaan, negeri dan atau swasta, termasuk masyarakat yang merupakan stake holder juga berhak memantau dan memberikan masukan yang positif untuk kebaikan penyelenggraan dan pengelolaan pendidikan di lingkungan masing masing, dengan bijak dan keteladanan.
Kendatipun Juga catatan bagi guru dan instansi/organisasi profesi guru, tetap terus,.melakukan pembinaan baik dari segi hard skill maupun sofe skill guru.
Sebagai guru yang bijaksana, ia akan terus mencari metode alternatif yang lebih efektif dalam mempersiapkan anak didik secara mental dan moral, saintikal, spiritual, dan etos sosial, sehingga anak dapat mencapai kematangan yang sempurna, memiliki wawasan yang luas dan kepribadian yang tauhidi. Nah, kepribadian yang tauhidi (meng Esa-kan Allah semata) itu lah yang tak banyak dimiliki lembaga pendidikan kita.
Dengan demikan diharapkan Guru akan mendampingi dan mendidik anak dengàn hati sehingga mudah mengontrol diri.
Menurut Dr Syifaul Qulub atau akrab disapa cak Afuq wakil PCNU Gresik mengatakan, pada instansi terkait dan segenap organisasi profesi lebih meningkatkan pendalaman materi shoft skill guru dan supervisi kinerja guru," hal ini jangan sampai terulang lagi kekerasan pada peserta didik yang terjadi pada lembaga pendidikan kegamaan baik swasta maupun negeri," ujarnya
Cak Afuq menambahkan, mendidik peserta didik dalam hal ini guru harus lebih menekankan pada penekanan pada aspek spiritualitas pada guru," tandas Cak Afuq (6/1/2023)
Harapanya semoga ini menjadi terakhir dan tidak akan terjadi lagi kekerasan pada peserta didik di lembaga pendidikan. Sebagai guru pendidik harus bisa memberikan yang terbaik untuk peserta didik baik pendampingan, pembimbingan dan pembentukan karakter Akhlaqul karimah yang baik," tutup cak Afuq yang juga ketua Staida Daruttaqwa Gresik. (Syafik Hoo)