Gresik, GNN
Rapat kerja (Raker) Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pelajar MTS Al Falahiyah Desa Mojopetung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Berlangsung meriah dan sukses kegiatan tersebut melibatkan 60 pengurus PK IPNU IPPNU MTS Al Falahiyah dan guru pembimbing.
Raker tersebut sebagai tindak lanjut dari beberapa bulan yang lalu ketika pengurus PK IPNU IPPNU dilantik di gedung MTS Al Falahiyah Desa Mojopetung Dukun. Seperti hari ini telah diselenggarakan agenda raker dan kunjungan industri ke pabrik pocari sweat di pasuruan. (5/1/2022)
Raker sendiri memiliki makna rapat kerja merumuskan program organisasi untuk satu tahun kedepan dengan di sepakati para pengurus atau anggota yang terlibat sebagai bentuk komitmen Ghirrah dan khidmah kepada NU.
Supari Spdi Guru pembimbing mengatakan, Alhamdulllah ini menjadi awal yang baik di momen tahun baru 2023 untuk melaksanakan kegiatan raker dan kunjungan ke industri hal ini sebagai pembelajaran bagi PK IPNU dan IPPNU," penting sekali agenda ini untuk dilaksanakan sebagai proses awal belajar dan pengalaman akan organisasi pelajar," tuturnya
Ditambahkan Supari raker ini juga menjadi proses edukasi yakni sebagai media komunikasi yang baik antar anggota dalam memberikan narasi dan menyampaikan usul serta pendapat.
"Tentu ini menjadi hal baru bagi anak anak dalam proses belajar organisasi di IPNU dan IPPNU hal ini juga tidak lepas dari bimbingan guru dalam mengarahkan segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan organisasi," tandas Supari yang juga ketua pengurus ranting NU Mojopetung kepada media.
Ziyadatur Rizkiyah Ketua IPPNU mewakili peserta raker dan kunjungan industri mengatakan, kegiatan ini senang luar biasa kita bisa menimba ilmu dan pengalaman yang selama ini tidak kita dapatkan di sekolah disamping kita refresing dan tentu kita menjadi tau serta faham akan proses pembuatan minuman pocari swaet," semoga raker dan kunjungan ke pabrik ini bermanfaat untuk kita pelajar dalam mengenal lingkungan," imbuhnya (Syafik Hoo)