Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Pemerintah Kabupaten Gresik melalui OPD terkait, terus berupaya untuk menjalin kerjasama dalam peningkatan investasi dan perekonomian. Salah satunya dengan menfasilitasi UMKM untuk dapat ekspor mandiri dan memperluas pangsa pasar.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Ahmad Washil Miftahul Rahman, saat menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, di Pendopo Gresik, Jumat (3/2).
"Pada kesempatan ini, kami hadirkan beberapa perusahaan industri menengah seperti supplier bahan dan produk wood pallet. Mereka nanti kita fasilitasi untuk saling berkoordinasi dan kerjasama untuk dapat memenuhi pasar wood pallet di Jepang sebesar 20 ribu ton." ujarnya.
Sekda Washil juga mengatakan, kolaborasi tersebut akan dapat membantu para UMKM atau IKM di Gresik dalam meningkatkan produknya. Mulai dari aspek pembiayaan, fasilitas fiskal, pemasaran, pelatihan, dan pendampingan.
Hal tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Ini dibuktikan pada tahun 2022 lalu, pembeli dari Jepang telah berkunjung ke beberapa UMKM di Gresik. Diantaranya Koperasi Kriya Giri Sejahtera, PT. Sumber Mas Indah Plywood, dan PT. Kayu Multiguna Indonesia.
Dari kunjungan tersebut menghasilkan ekspor perdana 44 produk rotan ke Jepang sebanyak satu kontainer. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan kontrak ekslusif PT. Sumber Mas Indah Plywood dengan Wood Kenzoi Company selama lima tahun kedepan. Kontrak tersebut diperkirakan akan bernilai ekspor sebesar USD 760.000 per tahun.
"Semoga kerjasama dan kolaborasi yang baik ini dapat mengantarkan Indonesia masuk dalam 5 besar ekonomi dunia di tahun 2045 mendatang." harapnya.
Dubes RI Heri Akhmadi juga mengatakan, pasar plywood di Jepang sangat tinggi. Hal ini dipicu dari kegunaan kayu yang sedikit berbeda di negeri sakura itu. Dimana seperti yang kita tahu, umumnya kayu lebih sering digunakan untuk meja, kursi dan sejenisnya.
"Jepang memiliki pasar plywood yang besar. Karena umumnya di Jepang digunakan untuk konstruksi rumah, sehingga kebutuhannya tinggi sekali," ujarnya.
Tidak hanya plywood, menurut Dubes Heri, rotan merupakan produk yang dinilai eksotis di Jepang. Dibandingkan dengan plywood, produk rotan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi.
"Rotan ini produk yang dianggap antik dan mahal, apabila desain dan kualitasnya bagus. Sehingga potensi kedepannya sangat menarik sekali." katanya.
Untuk mendukung semua itu, Dubes Heri juga terus melakukan beberapa langkah dalam memasarkan produk dalam negeri di pasar internasional. Salah satunya, adalah berkoordinasi dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang bergerak di bidang perdagangan luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Washil dan Dubes Heri juga disuguhkan dengan 9 produk UMKM lokal yang saat itu dipamerkan. Masing-masing adalah Birdnestjoy (Minuman sarang burung walet), Berkah Langit Tujuh (Gula aren), Cipto Krang Craft (Kerajinan kerang), Koperasi Griya Giri Sejahtera (Kerajinan rotan), Wedani Giri Nata (Tenun), Emge Group (Ecoprint), Tuby Craft (Kerajinan rajut dan kain perca), Batik Pitutur (Batik), dan Pisang Cavendish (Olahan pisang).
Fitri owner UMKM Pisang Cavendish, turut mengharapkan dengan agenda ini dapat lebih membantu kebutuhan UMKM lokal dalam segala aspek.
"Saya rasa kegiatan ini sangat bagus karena bisa memberikan gambaran tentang UMKM lokal di Gresik. Sehingga kedepannya dapat dibantu dalam memasarkan produk hingga ke pasar internasional." ucap Fitri.
Turut serta dalam agenda kali ini, Atase Keuangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo Jepang Sonny Surachman Ramli, Atase Perdagangan KBRI di Tokyo Jepang Arief Wibisono, Atase Kehutanan KBRI di Tokyo Jepang Muhammad Zahrul Mutaqqin, Asisten II Setda Gresik Edy Hadi Siswoyo, Kepala Diskoperindag Malahatul Fardah, Kepala Bappeda Gresik Misbachul Munir, perwakilan Dekranasda Gresik, Direktur PT. Smelting, Direktur PT. Sumbermas Indah Plywood, Direktur PT. Kaliandra Merah Nusantara, Direktur PT. Kayu Multi Guna Indonesia, Dirut PT. Gresik Migas, dan Dirut PDAM Gresik. (tlh)