Perubahan Daerah Pilihan (Dapil) di Kabupaten Gresik dari 8 menjadi 9 berimbas pada dinamika politik sampai tingkat bawah. Yang terbaru adalah dengan merapatnya GusDurian Gresik ke Partai Persatuan Pembangunan. GusDurian adalah wadah pecinta dan pembela Gus Dur yang terbentuk dari polemik antara Gus Dur sebagai ketua dewan syuro PKB dengan Muhaimin Iskandar sebagai ketua dewan tanfidz PKB.
Sebagai wujud merapatnya GusDurian Gresik ke Partai Berlogo Ka'bah, Rabo (22/2/2023) sore Abdullah Qonik dengan diantar oleh Kyai Afif, Pentolan Gusdurian Gresik dan didampingi oleh ketua PAC PPP Sidayu Saikhul Karimi bersilaturahmi ke kantor DPC PPP Gresik di jalan KH. Syafi'i Dahanrejo Kebomas sekaligus mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Legeslatif (Bacaleg).
Kyai Afif menjelaskan bahwa kehadirannya dalam rangka mencarikan saluran politik para Gusdurian di Kabupaten Gresik melalui PPP.
"Alhamdulillah tadi sudah diterima langsung oleh ketua DPC PPP Pak Huda, dan maksud kita diterima baik olehnya," ujarnya.
Selain silaturahmi, menurut Kyai Afif, sekaligus mendaftarkan salah satu kader terbaik GusDurian Gresik Abdullah Qonik sebagai salah satu Bacaleg untuk dapil Sidayu-Ujungpangkah.
"Tadi kita sekaligus ambil formulir Bacaleg dan Alhamdulillah Mas Qonik sebagai Bacaleg juga langsung diberi seragam PPP oleh pak ketua," imbuhnya penuh bangga.
Ketua DPC PPP H. Khoirul Huda didampingi Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) merasa bersyukur atas bergabungnya GusDurian ke partainya.
"Saya bersyukur dan berterima kasih atas bergabungnya GusDurian dan Mas Qonik ke PPP," ujarnya.
Dirinya berharap hal ini bisa menjadi kekuatan baru PPP untuk bisa memenangkan pemilu 2024.
"Bergabungnya GusDurian dan Mas Qonik ke PPP akan menjadi kekuatan baru dalam menyongsong pemilu 2024," pungkasnya optimis.
Perlu diketahui Abdullah Qonik bukan orang baru dalam dunia politik di Gresik. Dirinya pernah menjadi anggota DPRD dari PKB dan pernah mencalonkan diri menjadi wakil bupati Gresik berpasangan dengan Bambang Suhartono tahun 2010.(mad)
