Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Upaya menangkal radikalisme pada generasi muda terus dilakukan. Kali ini, upaya diinisiasi lewat kajian agama dan kebangsaan. Bersama Bupati Fandi Akhmad Yani, ulama dengan nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini hadir di SMA Nahdlatul Ulama Satu Gresik untuk ngobrol bareng tentang kebangsaan bersama para pelajar.
Hasil survei beberapa waktu lalu cukup membuat tercengang. Bagaimana tidak, hasil survey menunjukkan bahwa sebanyak 37% pelajar dan mahasiswa di Jawa Timur terpapar paham radikalisme.
Berjalan dengan hangat, kegiatan ngobrol bareng Gus Miftah dan Gus Yani ini dihadiri ratusan pelajar dari SMP dan SMA sekitar. Dalam kesempatan ini, Gus Yani, begitu Bupati Fandi Akhmad Yani kerap disapa, mengajak semua yang hadir untuk memanfaatkan momen ini untuk belajar bersama dan mengaji bersama.
"Kita nikmati masa-masa belajar di sekolah ini. Karena saat kita ingin sukses, maka kita harus menyiapkan ilmu seluas-luasnya. Lulus dari SMA bisa melanjutkan kuliah, jangan buru-buru menikah," ujar Gus Yani, Sabtu (18/03).
Menyambung apa yang dikatakan Gus Yani, Gus Miftah sepakat akan pentingnya ilmu bagi generasi muda. Hal ini ditambah dengan realita sosial yang terjadi saat ini, dimana anak muda banyak yang belajar dari internet.
"Perlu diperhatilan sumber-sumber keilmuan yang kita pelajari ilmunya. Harus jelas dan tidak menyesatkan. Apalagi disusupi berbagai paham-paham yang menyesatkan," ungkap Gus Miftah.
Gus Miftah juga berpesan kepada generasi muda saat ini untuk terus menjaga rasa cinta tanah air, sebagai antitesis paham radikalisme. (nnd)