Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar Festival Qosidah dan Al Banjari, yang memperebutkan piala bupati. Menjadi salah satu rangkaian kegiatan HUT Pemkab ke-49 dan Kota Gresik yang ke-536, kegiatan ini digelar mulai hari Sabtu (11/03) hingga Minggu (12/03).
Sebagaimana diketahui, Seni Qosidah dan Al Banjari merupakan salah satu sarana dalam merayakan keindahan seni dan musik Islam. Keduanya juga memiliki tradisi yang melekat di Kabupaten Gresik yakni rebana. Gresik yang juga dikenal sebagai kota santri memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam, yang didalamnya terdapat kesenian yang lazim memakai rebana.
Fesital Qosidah dan Al Banjari ini diselenggarakan di Gedung Nasional Indonesia (GNI). Ini menjadi sinyal tersendiri bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik serius untuk menjaga tradisi. Apalagi saat ini Kabupaten Gresik dikenal juga sebagai salah satu daerah pengrajin rebana terbesar.
Hal ini juga disampaikan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang secara langsung hadir untuk membuka kegiatan. Dikatakan bahwa antusiasme peserta luar biasa tinggi. Oleh karenanya, di tahun depan wabup berharap bisa dilakukan seleksi di tiap kecamatan sehingga tiap kecamatan memiliki wakil dalam festival ini.
"Tahun depan saya berharap agar festival ini menjadi agenda tahunan. Sehingga kesenian Islami ini bisa lestari keberadaannya di Kabupaten Gresik," ungkap wabup, Sabtu (11/03).
Potret keberagaman dan kerukunan antar umat di Kabupaten Gresik terbingkai nyata dalam gelaran festival Qosidah dan Al Banjari piala bupati ini. Bagaimana tidak, dalam penyelenggaraannya yang selain di dukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dan _Gusdurian_ Gresik, juga di dukung oleh Forum Masyarakat Gresik Cinta Keberagaman (Formagam) Gresik. Seperti diketahui, Formagam Gresik merupakan suatu organisasi yang di dalamnya diisi oleh beragam umat beragama.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa. Dukungan teman-teman Formagam ini merupakan suatu penghargaan bagi keberagaman di Kabupaten Gresik. Mudah-mudahan hal ini bisa terus ada di Kabupaten Gresik yang kita cintai," pungkas wabup
Hal yang sama juga disampaikan ketua panitia festival Qosidah dan Al Banjari piala bupati, Gus Salam. Menurutnya, kesenian Qosidah dan Al Banjari secara filosofis mengajarkan akan ke- _Bhineka_ an. Karena di dalamnya, digunakan berbagai alat musik dan beragam suara dari masing-masing individu yang dipadukan.
" Alhamdulillah kegiatan hari ini kita turut serta melestarikan ajaran leluhur. Dan luar biasanya lagi, kepanitiannya juga diisi dari lintas agama dan lintas iman," terang Gus Salam.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh puluhan grup Qosidah dan Al Banjari se-Kabupaten Gresik. Total sebanyak 22 grup Qosidah dan 32 grup Al Banjari akan unjuk kebolehan satu sama lain. Kegiatan ini juga diadakan dengan pemberdayaan UMKM sekitar. Terlihat beberapa stand makanan telah bersiap melayani pembeli saat Wakil Bupati Aminatun Habibah berkeliling untuk membeli beberapa produk. (nnd)