Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Pasca banjir beberapa pekan lalu, Bupati Gresik menegaskan normalisasi Kali Lamong juga masih terus dilanjutkan. Kali Lamong yang melintasi Kecamatan Balongpanggang, Cerme Kedamean dan Menganti akan dikeruk lagi tahun ini. Anak sungai Kali Lamong juga diinventarisir pada titik yang rawan jebol.
"Penanganan jangka pendek dengan normalisasi. Kalau jangka panjang kita bikin kolam retensi. Ini upaya kita, meskipun ini bukan kewenangan kita, tapi kita akan berjuang demi masyarakat karena kita punya martabat," tegasnya, Sabtu, (04/03).
Sementara konsep kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit mencapai maksimum sungai. Kemudian secara perlahan akan mengalir kembali ke sungai ketika debit di sungai sudah kembali normal.
Secara spesifik kolam retensi akan menyerap besarnya puncak banjir yang ada di sungai. Sehingga potensi overtopping yang mengakibatkan tanggul dan luapan sungai bisa tereduksi. Kolam retensi akan dibangun 5 hektare dengan kedalaman 4 meter. Sehingga nantinya mampu menampung 200 ribu m³ air.
Gus Yani ingin ada kolam retensi juga di Balongpanggang. Jadi, ketika air kiriman dari Mojokerto dan Lamongan bisa masuk ke kolam retensi di Balongpanggang. Hal ini membuat debit air Kali Lamong yang mengalir dari hulu ke hilir bisa berkurang.
Lalu, kolam retensi juga dibangun di Desa Cermenlerek yang merupakan dataran rendah. Sehingga air bisa tertampung di kolam retensi tidak sampai membuat tanggul anak Kali Lamong jebol lagi. Tak hanya itu, kolam retensi itu juga ada di Cerme.
"Dengan adanya pengerukan Kali Lamong dan tiga kolam retensi penampung air ini, setidaknya kita bisa mengendalikan banjir," pungkasnya.(red)