Mojokerto, GNN gerbangnusantaranews.com
Bertempat di Ponpes Mamba'ul Ihsan Pekuncen Surodinawan Kota Mojokerto Jawa Timur hari ini digelar Halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Mojokerto. Kegiatan Halalbihalal tersebut dengan maksud dan bertujuan untuk sebagai ikhtiar bersama dalam rangka menyatukan, mengompakkan, menanamkan solidaritas dan soliditas antar anggota Ikapete Mojokerto. Hal ini juga bertujuan untuk selalu berkhidmah ditengah kehidupan bermasyarakat untuk menebar kebaikan dan kemanfaatan dengan sanad keilmuan yang sudah diajarkan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.
Tokoh penting hadir di acara Halalbihalal yakni pengasuh ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dan Dzuhriyyah Tebuireng Gus dan Bunyai, Ketua Prenas Ikapete Prof KH Masykuri Bakri sekaligus Rektor Unisma Malang dan jajaranya, Rois Amm PBNU KH Miftahul Akhyar juga pengasuh Ponpes Miftahus Sunnah Surabaya, pengurus dan Dzuhriyyah Ponpes Mambaul Ihsan Pekuncen Mojokerto, ketua Ikapete Jatim KH Roisuddin Bakri, pengurus Ikapete Mojokerto Raya dan Seluruh Alumni Ikapete Mojokerto Jawa timur. (7/5/2023). Acara tersebut diramaikan dengan penampilan rebana dan tari tradisional sebagai ucapan selamat datang hadirin hadirat Ikapete Mojokerto dan para tamu undangan.
Prof KH Masykuri Bakri Presnas Ikapete mengatakan, dalam kata sambutan bahwa pada hari ini dengan penuh keceriaan dan semangat baru kita hadir di sini dengan ikhtiar bersama untuk khidmah di tengah masyarakat dengan karya positif membangun jalinan kebersamaan antar Alumni yang bermanfaat," maka ketika para alumni dengan iktiqad bersama dengan kebaikan menciptakan hal positif ini sangat menggembirakan dan menjadi apresiasi untuk Ikapete," terang prof Masykuri
Ia menjelaskan, Hadratussyekh sudah mengajarkan ketarbiyahan dalam menciptakan kemandirian ekonomi yakni di bidang pertanian untuk para santri dan warga Tebuireng di masanya," ini memberikan daya semangat bagi kita untuk selalu menelisik dan mengekspor karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari baik berupa pemikiran Harokah yang perlu dikaji dalam kehidupan di tengah masyarakat,"
Prof Masykuri berharap sesama Alumni Tebuireng menghimbau agar selalu menjaga ukhuwah islamiyah dengan positif thingking jauhkan rasa Suudlon diantara sesama Alumni hal ini akan menciptakan suasana damai dan kokoh dalam persatuan dan kesatuanya," tandas Prof Masykuri penuh semangat.
Sementara itu Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar yang juga Alumni Tebuireng mengatakan, meskipun sebagai santri hanya 3 bulan nimba ilmu berada di Tebuireng. Sebagai alumni TBI yang nakish belum kamil sehingga jika beliau ada kekeliruan masih di maklumi," di tangan para alumni, islam menjadi sandaran Islam/NU gerak dan surutnya ditentukan ditangan alumni islam diturunkan sebagai agama penutup," ujarnya
Beliau menjelaskan, tentu agama ini dianggap lebih sempurna, karena menyempurnakan agama agama sebelumnya. Di bawa oleh Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir yang juga Nabi Terbaik dengan menerjemahkan Islam yang Rahmatal LilAlamin," Islam yang ramah Islam yang Washati bukan Islam yang marah Islam yang membenci."
"Mari kita cerminkan Islam yang merangkul bukan Islam memukul islam yang ramah bukanlah islam yang marah," tutup Yai Miftahul Akhyar. (Syafik Hoo)