Jakarta Timur, GNN gerbangnusantaranews.com
Upaya terus dilakukan BPJS Kesehatan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap peserta JKN di fasilitas kesehatan. Peningatan kualitas tersebut diantaranya dengan telah dilaksanakannya sistem antrean online yang dapat dirasakan oleh peserta JKN bertujuan untuk menghindari kerumunan di fasilitas kesehatan dan juga mengurangi waktu tunggu pasien saat berobat di poli. Sudah terdapat beberapa rumah sakit yang telah menerapkan sistem antrean online sekaligus terhubung dengan Aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan. Penerapan sistem antrean online ini perlu dilakukan monitoring dan evaluasi sehingga pelaksanaan dilapangannya dapat berjalan dengan lancar apalagi sistem ini masih terbilang baru. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Timur, Mega Yudha Ratna Putra saat membuka kegiatan Umpan Balik Antrean Online Rumah Sakit Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, Selasa (27/06).
Mega mengatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan antrean online pada bulan Januari sampai dengan Juni 2023 dari sembilan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) terdapat tujuh FKRTL yang telah memiliki capaian cukup bagus dari pemanfaatan antrean online ini. FKRTL tersebut yaitu RSUD Budhi Asih, RSUD Matraman, RSKD Duren Sawit, RSUD Pasar Rebo, RSUD Cipayung, RSUD Kramat Jati dan RSU Adhyaksa. Untuk dua FKRTL lainnya meskipun mendapatkan capaian kurang bagus namun setidaknya telah melaksanakan sistem antrean online sehingga dapat mengurai jumlah kunjungan pasien yang datang berobat. BPJS Kesehatan mengharapkan FKRTL lainnya bisa meningkatkan pelaksanaan antrean online guna memangkas masa tunggu pasien di FKRTL agar dapat menjadi lebih cepat.
”Pelaksanaan antrean online ini sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019, telah disepakati melalui komitmen bersama antara BPJS Kesehatan dan PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) perihal peningkatan mutu pelayanan kesehatan, diantaranya yaitu sistem antrean elektronik, display ketersediaan tempat tidur, display tindakan operasi, simplifikasi prosedur layanan hemodialisis, optimalisasi petugas penanganan pengaduan rumah sakit, kemudahan pindah kelas rawat bagi PBPU, interoperabilitas sistem informasi manajemen FKRTL dan FKTP dengan BPJS Kesehatan, fungsi dan perluasan layanan mobile customer care, penyederhanaan administrasi pada loket layanan dan fasilitas fitur penjawab elektronik,” pungkas Mega.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur, Inu Haryo Harimurti mengatakan bahwa dari paparan yang disampaikan ada sembilan FKRTL yang saat ini hadir terdapat tiga FKRTL yang sudah melakukan bridging versi terbaru yaitu RSUD Pasar Rebo, RSUD Budhi Asih dan RSUD Kramat Jati dalam pelaksanaan antrean online. Untuk enam FKRTL lainnya telah melaksanakan antrean online namun bridging yang dipakai masih belum menggunakan versi yang terbaru, diantaranya yaitu RSUD Kramat Jati, RSUD Ciracas, RSU Adhyaksa, RSUD Cipayung, RSKD Duren Sawit dan RS Ketergantungan Obat. Hal ini menjadi perhatian bersama untuk mendorong beberapa FKRTL tersebut untuk melakukan bridging sistem antrean online dengan versi yang terbaru.
“Pemanfaatan antrean online khususnya di rumah sakit milik Pemerintah Daerah pada acara hari ini ditujukan agar peserta JKN mendapatkan pelayanan mudah, cepat dan setara. Selain pemanfaatan antrean online, diharapkan FKRTL juga mengimplementasikan sistem lainnya yang telah dikembangkan oleh BPJS Kesehatan yaitu e-SEP (elektronik Surat Eligibilitas Peserta) dan pemanfaatan fingerprint di seluruh poli. Selanjutnya akan ada evaluasi yang dilakukan setiap minggunya melalui grup Aplikasi Whatsapp. Komitmen janji layanan JKN juga harus diedukasikan kembali kepada petugas administrasi rumah sakit agar tidak meminta fotokopi,” tutup Inu.(MN/cp/nov)