Mojokerto, GNN gerbangnusantaranews.com
Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah yang juga memiliki ladang tembakau di beberapa titik. Dengan adanya salah satu komoditi ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto menggelar pelatihan peningkatan kualitas tembakau.
Pelatihan yang diikuti seratus peserta yang merupakan petani tembakau dari Kecamatan Dawarblandong, Jetis dan Kemlagi serta sejumlah penyuluh pertanian ini berlangsung di Hotel Aston Mojokerto, Rabu (12/7).
Bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), kegiatan ini diadakan guna meningkatkan kualitas bahan baku rokok yang menjadi salah satu penyumbang terbesar pemasukan negara.
"Kegiatan ini menggunakan sumber anggaran DBHCHT, yang mana pemanfaatannya memang khusus. Salah satunya yakni untuk meningkatkan kualitas bahan baku, sehingga peserta kegiatan ini langsung dari petani tembakau," ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman yang rentan terhadap penyakit. Maka dari itu, pihaknya berharap, bisa menemukan bibit unggul tembakau yang cocok ditanam di masa anomali cuaca seperti saat ini.
"Terkait tembakau yang mati karena kena hujan, ini bagaimana kita harus mengandalkan para ilmuwan kita agar menemukan jenis bibit tembakau yang cocok ditanam oleh petani di cuaca tak menentu seperti ini," tuturnya.
Dengan bibit yang bagus, tentunya kualitas tembakau yang dihasilkan petani bisa lebih baik dan tidak mudah mati karena beberapa hal. Selain itu, Bupati Ikfina juga berharap, melalui Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Mojokerto, semua kebutuhan petani tembakau bisa tercover dari DBHCHT.
"Tolong melalui APTI, supaya nanti bisa mengakomodir kebutuhan para petani seperti Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), sehingga para petani bisa mendapatkan kemanfaatan dari DBHCHT," tukasnya. (hd)