Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Menjadi wadah para bu nyai dan ning seluruh Indonesia, organisasi Bu Nyai Nusantara memiliki peran besar dalam pembentukan kualitas pondok pesantren. Sadar akan peran tersebut, secara berkala Bu Nyai Nusantara mengagendakan pertemuan rutin untuk membahas beragam isu sekaligus bersilaturahmi.
Kali ini, Sabtu (29/07), bertempat di Ponpes Al Munawwaroh Desa Randegansari, Bu Nyai Nusantara cabang Gresik membawa isu tentang pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah.
Dihadapan bu nyai dan ning se-Kabupaten Gresik, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengajak semuanya untuk mengikis habis stigma negatif tentang pondok pesantren. Termasuk stigma bahwa dalam Ponpes kebersihannya kurang terjaga.
"Ini adalah anggapan lama. Sekarang adalah bagaimana kita membuat anak-anak dan masyarakat, bisa nyaman di dalam pondok pesantren," ungkap Bu Min, sapaan akrab Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Dikatakan Bu Min, yang bisa bu nyai dan ning lakukan adalah memastikan kebersihan lingkungan di sekitar Ponpes masing-masing. Setelah lingkungan pondok yang bersih, yang berikutnya dilakukan adalah pengelolaan sampah.
Menurutnya, dalam Ponpes yang dihuni oleh ratusan bahkan ribuan santri tentu membawa konsekuensi tingginya sampah yang dihasilkan. Idealnya, sampah-sampah tersebut dipilah-pilah terlebih dahulu sebelum masuk ke pembuangan sampah.
"Setelah dipilah ini, nanti bisa ditentukan mana sampah yang bisa digunakan untuk kompos, dan mana yang akan didaur ulang.
Upaya-upaya ini juga merupakan suatu bentuk dukungan Ponpes pada Pemkab Gresik dalam hal pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah. Dengan adanya kolaborasi ini, tujuannya tidak lain adalah untuk kenyamanan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Gresik. (nnd)