Gowa, GNN gerbangnusantaranews.com
Dengan tegas hal itu disampaikan Ahmad Wahyu Saputra selaku Ketua Komite OSIS Nasional saat menghadiri LDKS tingkat nasional yang di selenggarakan di Aula Kantor Koordinator Wilayah 1, Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kamis, 13/07/2023.
"Dalam rangka mensukseskan kegiatan pembinaan kesiswaan bagi pembina dan pengurus OSIS di Sekolah, Komite OSIS Nasional bergerak cepat dan konsisten menebarkan kebaikan perihal pelaksanaan pendidikan kepemimpinan dan karakter bagi siswa diseluruh Indonesia", ujarnya.
Wahyu juga mengatakan bahwa sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya menyebutkan bahwa untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul (2019-2024) diperlukan 5 tindakan strategis yang harus dilakukan, dimana salah satunya adalah peningkatan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila secara terus menerus.tegasnya
Pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk kepada peserta didik seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, moralitas, prilaku dan kebhinekaan.
"Hal ini senada dengan apa yang ada dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan bahwa guru harus dapat melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan lainnya yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".ujar Wahyu.
Pada hakekatnya, Pendidikan karakter tersebut didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik.tegasnya
Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional bersama, Komite OSIS Nasional Indonesia menolak perilaku yang berkaitan dengan LGBT apalagi mengingat akan diadakannya pertemuan para pengikut atau pelaku LGBT se Asean di Indonesia yang diduga akan dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 21 Juli mendatang.
Ini adalah bentuk dari kemunduran serta dapat mencemari moral anak bangsa dan bisa merusak citra pendidikan di Indonesia, sehingga karakter anak bangsa bisa terdoktrin atau terbawa kepada perilaku sexual menyimpang LGBT apabila kegiatan tersebut dilaksanakan.
"Apabila kegiatan tersebut tidak dibatalkan Komite OSIS Nasional akan melakukan tindakan secara Kontitusional dalam upaya pencegahan serta penolakan terhadap kegiatan yang akan diselenggarakan dan kami tidak segan-segan akan menurunkan jutaan Pembina, Pengurus OSIS serta para Pelajar STM untuk turun aksi damai menolak LGBT di Indonesia, pungkas Ahmad Wahyu selaku Ketua Umum DPP Komite OSIS Nasional Indonesia" ungkapnya dengan tegas.(k-aws/mhr)