Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Bupati Fandi Akhmad Yani, merampungkan pembangunan 7 titik palang pintu perlintasan kereta api sebidang di wilayahnya tahun ini. Hal ini disampaikan saat peresmian palang pintu perlintasan kereta api di Dusun Jambu Kecamatan Cerme, Jum'at (11/08).
Dalam acara yang dihadiri langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto ini, Gus Yani secara lugas menyampaikan yang dibangun tidak sebatas palang pintu perlintasan saja. Melainkan juga pos penjagaan, sekaligus tenaga penjaga dari masyarakat sekitar yang digaji oleh Pemkab Gresik melalui Dinas Perhubungan.
Gus Yani mengungkapkan, kajian secara mendalam mengenai perlintasan kereta api sebidang sudah dilakukan sejak tahun 2022. Setelahnya, Pemkab Gresik menganggarkan anggaran sebesar 1,5 miliar rupiah untuk menjamin keselamatan masyarakat kala melintasi perlintasan kereta api sebidang.
Tidak berhenti disitu, pada tahun depan, Pemkab Gresik berencana akan membangun dua titik perlintasan kereta api sebidang di Kecamatan Kebomas.
"Ini adalah misi kemanusiaan. Karena keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama," tegas Gus Yani
Seperti halnya 6 titik perlintasan kereta api sebidang yang lain, titik perlintasan kereta api di Dusun Jambu memiliki peran penting bagi masyarakat.
"Kita bisa menyaksikan betapa padatnya jalur kereta api di Gresik. Jalur ini menjadi jakur alternatif, artinya pagi sampai malam masyarakat melintasi perlintasan ini. Mulai dari anak sekolah, petani, hingga warga yang bekerja melintasi perlintasan ini," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto juga memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati Fandi Akhmad Yani. Apresiasi ini diberikan lantaran kepedulian Gus Yani sebagai kepala daerah dalam upaya menjamin keselamatan bagi masyarakat di ruang terbuka.
"Ini merupakan momen luar biasa, sebagai suatu upaya pemimpin kepala daerah peduli pada keselamatan warga di ruang terbuka. Hari ini Bupati Gresik telah membuktikan dengan membangun 7 lintasan sebidang dengan palang pengaman, pos penjaga sekaligus penjaganya. Saya berharap ini menjadi role model bagi pemimpin daerah lain," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto.
Permasalahan perlintasan kereta api sebidang menurut Kapolda Jatim cukup mengkhawatirkan. Data yang tercatat pada tahun 2021 terdapat 144 kejadian kecelakaan di perlintasan kereta api sebidang. Kemudian pada tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 175 kasus kecelakaan, dan dari Januari 2023 - saat ini sudah terjadi 31 kejadian kecelakaan.
"Ini bukan masalah musibah yang ditimpakan kepada korban karena mereka dianggap lalai, namun dibalik itu ada kewajiban yang harus dilakukan oleh para kepala daerah. Ini ada tanggung jawab hukum yang harus dipikul terhadap mereka yang masih belum peduli terhadap masalah ini,” tambahnya. (nnd)