Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Pemerintah Kabupaten Gresik bersama Bea Cukai Gresik, melakukan Panen Perdana Demplot Tembakau tahun 2023 di Pulau Bawean, Minggu (15/10). Acara ini menjadi salah satu rangkaian acara dalam kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Gresik di Pulau Bawean.
Bicara tentang tembakau, tidak lepas tentang bagaimana tanaman ini menjadi komoditi unggulan Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya itu, peluang ekspornya juga bagus dan merupakan mata dagang yang penting dalam aspek ekonomi dan sosial.
Di Kabupaten Gresik, tembakau sudah mulai ditanam sejak tahun 2005. Lokasinya berada di Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng, dengan lahan awal seluas 2-5 HA. Kala itu, petani tembakau masih menanam tembakau varietas lokal dan kualitasnya masih rendah karena ditanam secara tradisional dan bersifat turun-temurun.
Berkat adanya kegiatan demplot/penumbuhan dan pengembangan Tembakau di Kabupaten Gresik, saat ini luas lahan telah mencapai ± 170,5 HA. Embrio inilah yang kemudian dibawa dan diterapkan di Pulau Bawean.
Melalui riset dan penjajakan, dipilihlah dua desa sebagai _pilot project_ penanaman Tembakau di Pulau Bawean. Dua desa tersebut yakni, Desa Gelam di Kecamatan Tambak dan Desa Pudakit Barat di Kecamatan Sangkapura.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengaku sangat bahagia kala mendengar suksesnya uji coba penanaman Tembakau di Pulau Bawean. Wabup mengenang saat mengadakan sosialisasi pertama kali terkait penananman tembakau di Bawean, saat kunjungannya pada Bulan Mei 2023.
"Tidak terasa, saat ini sudah sudah bisa kita lihat betapa suburnya dan bisa kita panen bersama. Dari informasi yang saya terima, Tembakau dari Bawean ini memiliki kualitas yang sangat bagus. Ini merupakan peluang besar untuk menjadikan Tembakau sebagai komoditas unggulan baru Bawean, dan tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar," terang wabup.
Hasil yang memuaskan ini tidak muncul secara kebetulan. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro mengungkapkan, dirinya bersama tim penyuluh Dinas Pertanian terus mengadakan pendampingan terkait budidaya tembakau.
"Kita laksanakan 6 kali, mulai dari penanaman hingga pengolahan paska panen. Sehingga diharapkan teman-teman petani paham betul tentang teknik budidaya Tembakau," ucap Eko.
Eko juga menambahkan bahwa cuaca yang kering akhir-akhir ini membawa berkah tersendiri bagi petani Tembakau. Hal ini tidak lepas dari karakter tanaman Tembakau yang bisa tumbuh dengan baik dengan kondisi curah hujan yang minim.
"Produksi Tembakau yang umumnya perbatang rata-rata 0,8 kg, di Bawean bisa mencapai 1kg. Pada satu hektar, rata-rata terdapat 16 ribu hingga 20 ribu batang tanaman," terangnya.
Salam, salah satu petani yang bergabung dalam kelompok tani demplot Tembakau Desa Pudakit Barat pun tidak menyangka. Pulau Bawean yang menjadi tanah kelahirannya, ternyata tanaman Tembakau bisa tumbuh dengan baik bahkan kualitasnya tinggi.
Berikutnya, Pemerintah Kabupaten Gresik tengah menggagas berdirinya pabrik rokok di Pulau Bawean. Dengan begitu, produk Tembakau mentah yang dipanen bisa diolah menjadi barang jadi. (nnd)