Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com BPJS Kesehatan Cabang Gresik memberikan bantuan kepada penduduk Bawean yang terdampak gempa melalui Program Organization Social Responsibility (OSR). Program ini merupakan bentuk tanggung jawab organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) BPJS Kesehatan dalam memberikan komitmen dan kepedulian di bidang sosial kepada masyarakat disekitar lingkungan BPJS Kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Akibat kejadian tersebut, diinformasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik bahwa penduduk Bawean terpaksa mengungsi. Oleh karena itu, kami sebagai organisasi yang memiliki program OSR tanggap bencana menyalurkan bantuan untuk para penduduk Bawean,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo (Jumat, 5/4).
Dikutip dari Kompas.com, terdapat kurang lebih 9.648 penduduk Pulau Bawean yang mengungsi. Hal tersebut ditegaskan Janoe, karena gempa yang terjadi beruntun pada 22 Maret 2024 lalu bersifat merusak atau destruktif sehingga banyak bangunan rumah penduduk yang rusak dan hancur.
“Bukan hanya merusak ribuan bangunan rumah penduduk namun juga fasilitas umum, seperti tempat ibadah, sekolah, pondok pesantren, kantor balai desa, hingga fasilitas kesehatan. Maka dari itu, bantuan yang kami salurkan kami sesuaikan dengan kebutuhan antara lain bahan pangan dan pakaian.” sebut Janoe.
Janoe berharap bantuan yang diberikan pihaknya dapat tersalurkan dengan baik dan bermanfaat untuk penduduk terdampak bencana. Kondisi bangunan juga bisa segera kondusif.
“Kami turut prihatin mendengar kondisi korban, semoga dengan bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari disana. Selain itu, semoga keadaan disana segera pulih dan bisa beraktifitas seperti sedia kala," ungkap Janoe.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gresik, FX Driatmiko Herlambang memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas bantuan yang diberikan. Ia mengatakan akan segera menyalurkan bantuan tersebut kepada penduduk Bawean.
“Terima kasih untuk atensi yang diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada para korban terdampak. Kami akan segera menyalurkan bantuan tersebut karena memang sangat bantuan seperti ini sangat ditunggu oleh masyarakat di sana, “ ucap Miko kepada Tim Jamkesnews.
Miko juga menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini dilakukan bertahap karena banyaknya instansi atau lembaga yang tiada henti memberikan bantuan. Hal ini dikarenakan, transportasi ke Pulau Bawean yang terbatas.
“Kami memang tidak bisa sekaligus membawa semua bantuan ke Bawean, namun kami sudah jadwalkan untuk pendistribusiannya karena kapal tidak setiap beroperasi menyesuaikan dengan cuaca. Untuk distribusi bantuan terpusat pada satu posko dan akan disalurkan ke seluruh tenda pengungsian, dari kami sendiri ada sekitar 40 tenda pengungsian,” kata Miko.
Miko menambakan bahwa gempa yang terjadi di Bawean selain bersifat merukan juga merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Gempa ini terjadi dipicu karena adanya aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser atau mendatar (strike-slip) di Laut Jawa. Gempa tersebut dikatakan tidak hanya memberikan dampak di Pulau Bawean, namun juga beberapa daerah di Jawa Timur.
“Dampak gempa juga dirasakan di Tuban, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Bojonegoro, Pamekasan Madura, dan Banjarbaru. Namun alhamdulillah, berdasarkan hasil Analisa BMKG jenis gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” tambah Miko.
Sebagai informasi, jumlah kepsertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN) di Kabupaten Gresik sampai dengan April 2024 1.318.286 jiwa dengan rincian segmen Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pemerintah Belanja Negara (PBI APBD) 541.893 jiwa, segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) 352.380 JIWA, segmen PBI Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (PBI APBD) 245.018 jiwa, Ssegmen Pekerja Bukan Peneripa Upah (PBPU) 147.513 jiwa dan segmen Bukan Pekerja (BP) 22.482 jiwa. (rn/qa)