Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com Senyum bahagia Sumarlik (55) terpancar, rumah yang ditinggali selama puluhan tahun akhirnya dibangun menjadi lebih layak huni. Berkat itu, Sumarlik dan anak-anaknya tidak lagi cemas ketika hujan turun.
Renovasi rumah tidak layak huni milik Sumarlik ini, menjadi satu dari banyak program Habitat for Hummanity Indonesia di Kabupaten Gresik.
Pemerintah Kabupaten Gresik bersama dengan Habitat for Humanity Indonesia, Rabu (08/05) sore, melaksanaan pembukaan program Habitat for Humanity yang merupakan program Penyediaan Rumah Layak Huni, Penyediaan Akses Air Bersih, Pelatihan Sektor Air Minum dan Sanitasi serta Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Di Kabupaten Gresik, program-program Habitat for Humanity Indonesia tahun 2024 -2025 akan berfokus di Kecamatan Wringinanom. Acara ini diawali dengan kunjungan lapangan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wakil Bupati Aminatun Habibah ke MTs. Maulana Malik Ibrahim yang merupakan penerima program Digital Library. Rombongan juga melakukan kunjungan ke penerima bantuan pembangunan rumah.
Dalam kesempatan ini, Bupati Fandi Akhmad Yani mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi terhadap program-program Habitat yang berjalan di Kabupaten Gresik. Menurutnya, ini adalah bentuk kolaborasi yang apik antara pemerintah daerah dengan _Non Government Organization_ (NGO).
"Saya ucapkan terima kasih kepada Habitat atas kolaborasinya yang sangat baik dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik dalam rangka mendukung pembangunan di Kabupaten Gresik. Kerja sama ini mudah-mudahan berkelanjutan dan bisa menekan jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Gresik," ungkap Bupati Yani.
Dijelaskan bahwa, Pemerintah Kabupaten Gresik sejatinya sudah memiliki program yang menyasar Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Disamping itu, terdapat program dari instansi-instansi lain seperti program-program tersebut di antaranya dari Kodim Gresik lewat TMMD, Baznas Gresik, dan Kementerian lewat BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
Program-program ini menunjukkan bahwa kantong-kantong pendanaan RTLH tersebut sudah disiapkan. Bahkan dari DPRD Kabupaten Gresik pun secara langsung menitipkan pokok-pokok pikirannya melalui RTLH didalam dapil masing-masing.
"Disini juga ada Habitat yang berkonsentrasi langsung kepada masyarakat lewat program-program seperti RTLH, air bersih, hingga sanitasi. Karenanya, kami kemudian menata kolaborasi yang komprehensif dengan semua pihak agar tidak terjadi tumpang tindih," terangnya.
Sementara itu, Susanto selaku Direktur Nasional Habitat for Humanity mengatakan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pasal 28 H ayat 1 bahwa Setiap orang berhak hidup Sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk itu pihaknya hadir untuk membantu pemerintah untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kami (Habitay for Humanity), sudah berada di Kecamatan Wringinanom sejak pada tahun 2015 lalu. Hingga saat ini, Habitat sudah menyasar toilet keluarga sebanyak 284 unit, RTLH dengan bangunan baru sebanyak 377 unit, renovasi rumah 2 unit, toilet sekolah 1 unit, sumur dangkal 60 unit, Posyandu 2 unit, pelatihan PHBS 520 orang, pelatihan manajemen keuangan keluarga 425 orang, pelatihan rumah sehat dan konstruksi dasar 628 orang, pelatihan mitigasi bencana 120 orang, serta pelatihan pemberdayaan ekonomi sebanyak 180 orang," kata susanto.
Di tahun 2024 -2025, Habitat akan terus melanjutkan program yang sudah ada dengan fokus di Kecamatan Wringinanom dan Kecamatan Benjeng. Dengan begitu, permasalahan RTLH, Sanitasi, Air bersih, dan persampahan yang menjadi tantangan utama berbagai daerah bisa diatasi.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Yani juga memberikan apresiasi dan bantuan uang kepada TPS3R yang ada di Wringinanom. Tujuannya, tidak lain adalah sebagai stimulan dan untuk meningkatkan semangat dalam pengelolaan sampah di wilayahnya. (nnd)