Mojokerto, GNN gerbangnusantaranews.com
Tidak dapat dipungkiri era digital menuntut semua pihak melek tehnologi. Inilah yang dilakukan para Mahasiswa Universitas Airlangga, saat melakukan Belajar Bersama Komunitas (BBK), di Desa Tamiajeng, Trawas - Mojokerto (2-27/7/2024), membantu petani kopi, mulai re-desaign kemasan hingga membuatkan toko online.
Menurut Muhammad Kahlil GIbran, Koordinator Desa, salah satu pelaku UMKM kopi asli Trawas dari desa Tamiajeng yang mendapat pendampingan total adalah Alimun. "Pak Alimun memiliki 2 varian kopi yaitu robusta dan arabika," ujarnya.
Gibran mahasiswa jurusan Rekayasa Nanoteknologi, lebih lanjut memaparkan, dalam pendampingan UMKM kopi di Trawas, tidak hanya re-desaign kemasan agar lebih menarik, tetapi kami Kami juga membantu pembuatan video promosi, pembuatan akun sosial media dan toko online.
"Intinya kami membantu untuk promosi dan marketing pelaku UMKM kopi asli dari Trawas dengan brand Mbok Cinde, kalau untuk penanaman hingga panen mereka sudah ahlinya," tandas Gibran.
Dr. Nuruddin., S.S.,MA, Kepala Program Studi Pariwisata, mengatakan, Unair menginisiasi perubahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi Belajar Bersama Komunitas (BBK) .
"Dan tahun ini (2024) sudah keempat kalinya menyelenggarakan BBK. Program tersebut mendorong mahasiswa untuk merdeka dalam menuntut ilmu," papar Nuruddin selaku dosen pembimbing.
Mahasiswa yang diterjunkan dalam BBK di desa Tamiajeng sebanyak 10 orang, dari berbagai jurusan yaitu Muhammad Kahlil GIbran (Rekayasa Nanoteknologi, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin), Camisha Ramadhani Neldi Putri (Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya).
Selain itu, Johanna Zahra Jahja (Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Maria Romauli (Psikologi, Fakultas Psikologi), Nabila Farras Ammara Mumtaz (Robotika dan Teknik Kecerdasan Buatan, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin).
Juga Hanan Faqih Imaduddin (Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya) Nabila Zahra (Keperawatan, Fakultas Keperawatan), Lisa Trimurti Candra Dewi (Keperawatan, Fakultas Keperawatan), Mohammad Akif Akmaludin (Fisioterapi, Fakultas Vokasi), dan Gandys Ajeng Cindy Aulia (Perbankan dan Keuangan, Fakultas Vokasi).
Diakui Warnoto Kepala Desa Tamiajeng, merasa senang dengan kehadiran mahasiswa BBK 4 Unair ini. "Saya memberi kebebasan mereka untuk mengidentifikasi masalah yang ada di desa secara langsung," ungkapnya
"Mereka dapat membantu warga dan menerapkan ilmunya secara langsung, sehinga dampaknya sangat dirasakan. Masyarakat desa pun juga merasa bersedih saat saat terakhir BBK, mereka meninggalkan desa, Ya seperti itulah masyarakat di desa kami," kesannya. (K-tj)