Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
3 ton ayam dalam waktu 1 jam ludes di kegiatan Grebek Ayam dalam rangka sedekah bumi Desa Sidowungu Kecamatan Menganti, Ayam yang dikemas dalam aneka masakan itu habis dinikmati ribuan pengunjung, Sabtu (28/09/2024).
Grebek Ayam pada acara ruwatan dalam rangka Sedekah Bumi ini menghabiskan 3 ton Ayam. Seluruh kebutuhan ayam di support penuh oleh paguyuban pengusaha Ayam Sidowungu yang diketuai oleh Bapak Siswanto selaku pemilik UD. Restu Ibu. Diinformasikan bahwa Desa Sidowungu terkenal sebagai Desa Ayam. Hal ini disebabkan hampir 75% mata pencaharian warga selalu berkutat dengan Ayam.
Muslimin Sekretaris Panitia Sedekah Bumi Desa Sidowungu mengatakan, kegiatan ini sudah yang ke lima untuk tahun ini dan jumlah Ayam untuk acara Sedekah Bumi tiap tahunya selalu tambah meningkat.
“Peran penting paguyuban pengusaha Ayam untuk mendukung acara tersebut sangat penting dan vital. Hal ini patut kita apresiasi dalam khidmahnya kepada earga masyarakat untuk saling berbagi,” ucapnya.
Dikatakan Bendahara Ranting NU Sidowungu bahwa, kemeriahan pesta makan ayam ini menjadi momen menarik dalam sedekah bumi yang digelar rutin tiap tahun ini. Sebab, jumlah ayam yang dimasak tahun ini bisa memecahkan rekor dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Pada 2023 lalu, ayam yang disajikan hanya sekitar 2 ton. Semoga kegiatan yang sudah mentradisi ini bisa istiqomah dalam menjaga dan merawat tradisi sedekah bumi yang penuh manfaat ini,” jelasnya.
Sementara Kepala Desa Sidowungu Menganti Suedi mengatakan, Alhamdulillah tahun ini pihaknya menyiapkan 3 ton ayam yang dibantu para juragan ayam dan dermawan yang ada di Desa Sidowungu.
Dikatakan, ayam yang yang disiapkan sebelumnya ditimbang pada Sabtu pagi. Total ada 3 ton ayam yang sudah dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Selanjutnya, ayam potong tersebut dibagikan kepada panitia yang ada di 16 Rukun Tetangga (RT) di Desa Sidoowungu. Masing-masing RT mendapatkan jatah 1,5 hingga 2 kuintal ayam potong.
Selanjutnya, oleh ibu-ibu di masing-masing RT, ayam tersebut dimasak sesuai selera RT yang mengolahnya. Ada yang dimasak model ayam goreng atau fried chicken, ada yang dibakar, dibikin sate, dimasak kuah kare, dipepes atau dibumbu kecap dan rempah.
Kemudian, sambung Kades Sidowungu, ayam-ayam yang sudah diolah tersebut dikumpulkan di lapangan desa pada pukul 17.00 WIB. Di lapangan sudah tersedia 16 lapak meja untuk menampung masakan ayam dari masing-masing RT. Selanjutnya menunggu pembukaan Grebek Ayam yang dibuka oleh Camat Menganti, Bagus Hari pada pukul 19.00 WIB.
“Setelah seremoni pembukaan acara Grebek Ayam, semua lapak membuka masakannya dan melayani pengunjung yang hendak menikmati aneka masakan ayam secara gratis. Ya gratis tidak diperjualbelikan karena ini momen ungkapan syukur warga desa kami yang sudah diberi keberkahan rezeki dari Sang Pencipta,” terang Kades Suedi.
Tidak menunggu lama, masakan itu langsung diserbu pengunjung yang dengan tertib mengantri di depan lapak untuk mendapatkan seporsi ayam.
“Kami datang dari Sidoarjo datang ke Sidowungu karena tertarik dengan acara Grebek Ayam ini. Alhamdulillah saya dapat ayam goreng dan ayam kare untuk saya nikmati bersama pacar,” tutur Sutriono, warga Krian, Sidoarjo yang datang bersama kekasihnya di Lapangan Desa Sidowungu.
Budaya tradisi selalu menarik untuk disimak di tengah-tengah peradaban modern. Mempertahankannya, berarti melestarikan warisan leluhur yang mulai tergerus oleh zaman.
Kades Sidowungu M Suedi menjelaskan, penyelenggaraan Grebek Ayam ini sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur yang hampir punah karena peradaban zaman. Tasyakuran Grebek Ayam dan sedekah bumi ini merupakan sebagai wujud syukur warga, untuk memperingati terbentuknya Dusun Sidowungu, yang di buat oleh para sesepuh desa kala itu.
“Untuk itu, momen tasyakuran ini adalah sebagai bentuk rasa terimakasih pada danyang (sesepuh) desa yang hingga kini masih ikut menjaga kelangsungan hidup warga,” ujar Suedi.
Camat Menganti, Bagus Hari yang hadir bersama Forkopimcam Menganti mendukung kegiatan Grebek Ayam yang digelar warga Desa Sidowungu. Grebek Ayam ini sebagai sebuah tradisi kearifan lokal yang positif sebagai bentuk kepedulian sosial warga desa kepada sesama dengan membagikan ayam secara gratis.
“Kami dukung tradisi ini. Selain menggerakkan perekonomian warga Menganti dan sekitarnya, ini sekaligus sebagai promosi ke luar kecamatan bahwa Desa Sidowungu merupakan sentra pedagang ayam yang berlangsung secara turun temurun,”terang Bagus Hari.
Turut hadir pada kegiatan ini Moh Syahrul Munir selaku Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Banom dan lembaga NU Sidowungu. (Syafik Hoo