Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Tim Pemberdayaan Masyarakat dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya adakan pelatihan untuk ibu-ibu penyintas kekerasan dari Kebun Pemulihan di Kelurahan Gending , Kebomas, Gresik, 20 Oktober 2024
Kebun Pemulihan sendiri merupakan satu aset PC Fatayat NU Gresik di bawah Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) yang menyediakan layanan konsultasi (pengaduan) dan konseling. Kebun pemulihan menjadi wadah para penyintas kekerasan yang telah memiliki berbagai aktivitas pemberdayaan, salah satunya adalah usaha kreatif yang dilakukan para penyintas sebagai satu model terapi.
Kegiatan yang dipusatkan Balai Kelurahan Gending ini dihadiri ketua Tim PKM, Dr. Nabiela Naily, M.A beserta para tim yakni Dr. Ida Rochmawati, M.Fil.I, M. Helmi Umam, M.Hum, Noor Wahyudi, M. Kom, CPIA, dan Ubaid Aisyul Hana sebagai nara sumber dan fasilitator kegiatan pelatihan
Disamping itu juga dihadiri Nur Khosiah dari pengurus Fatayat NU Jawa Timur bersama pengurus PC Fatayat NU Kabupaten Gresik yang selama ini mendampingi proses berkembangnya Kebun Pemulihan, serta ibu-ibu yang sebagian para penyintas dan anggota PR. Fatayat Gending yang aktif di kebun pemulihan.
Pelatihan optimalisasi media sosial sebagai sarana pengembangan lembaga merupakan implementasi “mimpi” yang dirumuskan dalam kegiatan Forum Grup Discusion (FGD) pemetaan aset yang dilaksanakan sebelumnya.
Dalam pelatihan ini, para penyintas diberikan keterampilan bagaimana teknik dan praktik membuat Instagram bisnis sebagai sarana memasarkan beragam produk yang telah mereka hasilkan di kebun Pemulihan.
Kebun Pemulihan memiliki satu aktivitas yang diberi nama “Bengkel Hati” kegiatan ini menjadi ajang berkarya dan menghasilkan berbagai produk olahan dari aktivitas berkebun baik berupa makanan maupun minuman.
Bengkel hati saat ini telah memiliki kebun jamur tiram dan produk pengolahannya yang masih dipasarkan dari mulut ke mulut.
Melalui pelatihan ini, para penyintas diharapkan mampu memperkuat dan meningkatkan branding produknya di media sosial instagram sehingga bisa memperluas cakupan pasar yang bisa diraih.
Nur Khosiah mengungkapkan rasa syukur bahwa acara ini dapat terselenggara, karena kegiatan ini sangat diharapkan oleh anggota Kebun pemulihan yang diusulkan sejak awal.
Sementara Nabiela Naily mengatakan bahwa tujuan kegiatan bersama Kebun pemulihan yakni pengembangan komunitas berbasis aset.
"Kita langsung tanya apa yang sudah dilakukan, kisah sukses yang telah mereka lakukan, kesannya apa, faktor keberhasilannya apa," ungkapnya.
Senada juga disampaikan Nabiela Naily, Ida Rochmawati yang mengatakan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan pelatihan ialah memperkuat kapasitas anggota kebun pemulihan untuk memperkenalkan atau memasarkan produk hingga dikenal banyak orang.
"Setelah pelatihan ini kita bisa membicarakan bagaimana soal pembentukan sistem dan teknis untuk memelihara keberlangsungan media sosial tersebut, "ujarnya.
Kemudian acara dilanjutkan oleh Ubaid Aisyul Hana, ME, Dosen Luar biasa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA sekaligus dosen STAI AL Akbar Surabaya yang juga praktisi pemasaran melalui media sosial menyampaikan dasar dan praktik materi branding produk lewat Instagram bisnis. Ia menjelaskan cara membuat Instagram bisnis dan membranding produk lewat Instagram agar dikenal banyak orang. Ibu-ibu peserta mempraktekkan secara langsung materi dan langkah yang dijelaskan oleh Narasumber.
Kegiatan ini ditutup dengan penyampaian pesan dan kesan setelah pelatihan ini. “Saya jadi tahu ternyata dengan jumlah folowwer yang belum banyak tetap bisa mempromosikan konten untuk di-view banyak orang” Ujar Enis, salah sorang anggota Kebun Pemulihan. Pasca kegiatan ini akan dibentuk tim pengelola media sosial di Kebun Pemulihan, serta persiapan konten dan materi untuk pembuatan dan keberlanjutan akun media sosail Kebun pemulihan.(dia)