Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Rombongan pelajar SMAN 1 Gresik mengunjungi Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) Cabang Gresik. Kunjugan tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN).
“Alhamdulillah kami sangat berterima kasih sudah diberi kesempatan untuk berkunjung langsung ke Kantor BPJS Kesehatan. Para siswa siswi ini juga sangat antusias untuk menggali informasi terkait Program JKN yang nantinya ilmu tersebut akan dipaparkan lagi di sekolah kepada teman-teman yang lain,” jelas Tenaga Pendidik Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Prakarya dan Kewirausahaan SMA Negeri 1 Gresik, Endang Sumarmi.
Endang menjelaskan kunjungan timnya tersebut juga dalam rangka pelaksanaan Projek Pengenalan Profil Pelajar Pancasila/P5 di sekolah dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Bagi Endang, kegiatan ini juga sangat menambah wawasan para muridnya termasuk dirinya.
“Kami diberi kesempatan sangat eksklusif, diberi penjelasan bukan hanya dasar-dasar penyelenggaraan Program JKN melainkan juga terkait pengecekan keaktifan, beragam layanan tatap muka bahkan non tatap muka. Kami juga diajak berkeliling ke area pelayanan dan dijelaskan terkait alur layanan, kemudian juga ada Anjungan Mandiri JKN (Aman JKN), dan juga office tour. Kesempatan ini sangat bermakna bagi kami,” tuturnya.
Endang menyebut bahwa dirinya mendapat banyak penjelasan seperti siapa saja yang termasuk peserta Program JKN. Selain itu juga dijelaskan berbagai inovasi demi kemudahan peserta.
“Kami dijelaskan bahwa peserta Program JKN itu terdapat berbagai segmen yakni Peserta Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri, Bukan Pekerja (BP) dan Pekerja Bukan Penerima Upah Pemerintah Daerah (PBPU Pemda). Dan kami juga diinformasikan bahwa sampai dengan 1 September 2024, kepesertaan JKN di kabupaten Gresik mencapai 101,91%,” ujar Endang membacakan catatan yang disampaikan BPJS Kesehatan Cabang Gresik.
Endang juga menerangkan kembali bahwa terdapat aturan mengenai kriteria anak yang masih bisa ditanggung. Diantaranya anak dapat ditanggung PPU merupakan anak yang berusia maksimal 21 tahun atau 25 tahun jika masih menempuh kuliah.
“Anak yang belum menikah atau belum bekerja sesuai aturan BPJS Kesehatan dapat menjadi tanggungan orang tua yang bekerja. Kemudian untuk anak yang masih kuliah di usia 25 tahun juga bisa menjadi tanggungan dengan memperbaharui data di BPJS Kesehatan menggunakan surat keterangan kuliah,’ sebut Endang.
Selanjutnya, Endang juga mengapresiasi adanya terobosan layanan digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan untuk memudahkan masyarakat seperti adanya Aplikasi Mobile JKN dan Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA). Menurutnya, semakin banyak inovasi maka kepuasan peserta juga akan meningkat.
“Di zaman yang serba canggih, inovasi ini sangat relate dengan kehidupan kita. Tanpa ke kantor kita sudah bisa mengakses layanan Program JKN melalui handphone kita dimana saja dan kapan saja. Banyak fitur yang bis akita manfaatkan seperti mengubah data peserta, mengecek keaktifan peserta, mengecek tagihan iuran dan masih banyak fitur lainnya,” begitu Endang mengapresiasi.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo menyambut positif kunjungan Endang dan tim. Ia mengatakan dengan kunjungan tersebut dapat memperluas pengetahuan para pelajar terkait jaminan yang dapat menjadi perlindungan kesehatan bagi masyarakat.
“Jaminan perlindungan kesehatan ini merupakan kebutuhan dasar dalam hal kesehatan masyarakat. Jadi, sangat mengapresiasi dengan adanya Projek P5 ini sehingga informasi terkait Program JKN semakin luas dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat Program JKN. Hal ini dikarenakan kita tidak pernah tau kapan sakit datang dan jenis sakit apa yang kita derita, jadi sudah tepat bila jaminan kesehatan sudah dipersiapkan sedini mungkin,” ucap Janoe. (rn/qa)