Gresik, GNN gerbangnusantaranews.com
Sajian spesial pelepas kepenatan dengan aroma dan rasa yang bikin rileks di tengah hiruk-pikuk Jl. KH. Kholil Pekelingan, yakni sebuah warung kopi sederhana yang telah menjadi jujukan para pekerja UMKM dan masyarakat sekitar. *Warkop 58 Cak Herman*, milik Herman, seorang pria asal Tasikmalaya yang kini berusia 56 tahun, selalu ramai oleh pengunjung, terutama di jam-jam pulang kerja. Para pekerja yang bergerak di bidang Kopyah, jajanan, hingga busana muslim, sering kali melepas lelah di tempat ini sambil menikmati secangkir kopi racikan khasnya.
Keunikan utama dari Warkop 58 adalah cara Cak Herman meracik kopinya. Ia mencampur tiga jenis kopi: *Arabica, Cappuccino*, dan kopi lokal, menghasilkan cita rasa yang khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Setiap tegukan kopi di sini memberikan sensasi berbeda, perpaduan kekuatan kopi lokal dengan sentuhan rasa modern.
Selain itu, bagi para pecinta minuman tradisional, warkop ini juga menawarkan berbagai racikan minuman khas yang terbuat dari *empon-empon* seperti jahe, serai, dan kunyit, yang dipercaya baik untuk kesehatan. Tidak hanya itu, sajian gorengan yang hangat dan renyah menjadi pelengkap sempurna untuk kopi dan minuman tradisional lainnya termasuk susu kambing ettawa.Haji Muslik, mantan lurah Pekelingan yang kini telah purna tugas, masih menyempatkan diri untuk berkunjung dan menikmati kopi khas di warkop ini. Kehadiran beliau menjadi bukti bahwa kopi Cak Herman telah mencuri hati berbagai kalangan.
Sejak berdiri pada tahun 2018, Warkop 58 Cak Herman selalu laris manis. Dengan jam operasional yang panjang, dari *pukul 05.00 hingga 24.00*, warkop ini selalu siap menyambut para penikmat kopi, dari pagi hingga malam. Bagi Anda yang sedang melintas di Jl. KH. Kholil Pekelingan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi secangkir kopi di Warkop 58, dan rasakan kelezatan racikan kopi yang telah memikat banyak orang.(k-pkj)